Kebakaran Besar di Klandasan Ulu, 3 Warga Tewas Terbakar

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com -Kebakaran besar yang melanda 5 RT di Kelurahan Klandasan Ulu bukan hanya menghilangkan harta benda namun juga 3 jiwa melayang.Ibu dan dua anaknya tewas terpanggang api yakni Sri Aminah (35) berprofesi sebagai guru dan dua anaknya yakni Daffa (7) serta Fauzan (3). Mereka tinggal di RT 12  nomor 47 persis di belakang kantor Pemerintah Kota Balikpapan.

Lokasi di  RT 12 ini merupakan awal kemunculan api yang terjadi sekitar pukul 23.30 wita di  RT 12 kemudian merembet ke RT sebelah yakni  RT 11, 13 dan 22 serta RT 23 Klandasan Ulu. Diperkirakan ada 200 lebih KK yang kehilangan tempat tinggal.

Kusni (54) warga RT 12 membenarkan adanya 3 orang tewas. “Ibu Sri kita kenal kalau gak salah guru. Dia tinggal di lantai 2 bersama anak-anak ada dua. Diminta loncat sama kita ngak mau padahal api sudah membesar,” cerita Kusni warga RT 12 yang juga rumahnya ludes terbakar.

Tapi versi lain menyebutkan bahwa sang Ibu sudah berhasil keluar rumah namun kembali lagi ke dalam rumahnya karena ada dua anaknya yang tertinggal. Nasib berkata lain ibu dan dua terjebak.  Dua anaknya diketahui meninggal berpeluang.

Sebelumnya anggota keluarga korban, Nova mengaku kehilangan keluarganya. Dia histeris karena tidak menemukan ibu dan dua adiknya.

“Saya sudah cari ke Rumah Sakit Tentara tapi nggak ketemu, handphone ibu dihubungi juga nggak aktif,” ucap Nova sambil terisak saat melaporkan ke petugas BPBD. Nova merupakan anak pertama korban.

Saat ini jasad ketiga korban kini sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Sementara api kecil masih menyala diantar puing-puing bangunan rumah warga yang hangus terbakar. Asap pekat masih membumbung dipagi yang cukup cerah ini. Saat ini warga sibuk membereskan harta benda yang berhasil diselamatkan.

Tenda pengungsian di halaman samping kantor pemerintah kota Balikpapan

Terlihat di samping halaman pemerintah kota sudah berdiri 20 tenda pengungsian dari Kementerian Sosial RI. Hanya saja baru beberapa warga yang menempati. Mereka masih menempatkan barang dan harta di sekitar sekolah SD 003 dan TK trisula dan taman jalan Wiloyo Puspoyudo.

” Ada 20 tenda tadi jam 05.30 sudah berdiri. Satu tenda pengungsi bisa muat 20 jiwa. Kalau tenda keluarga muat untuk dua kk, ” jelas Wenda Anggota Tagana yang aktif sejak 2010.

Saat ini pukul 07.15 baru nasi bungkus dan air mineral yang baru datang di posko dan tenda pengungsian.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.