Cita-Cita dan Keberpihakan Pahlevi Pangerang Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Muda Melalui Koperasi
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pileg 2019 di provinsi Kaltim akan banyak didominasi kader muda potensial yang memiliki komitmen kuat membangun Kaltim.
Salah satu kader Muda Partai Golkar Muhammad Andi Pahlevi Pangerang yang kini dipercaya sebagian Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar era kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Banyak organisasi yang pernah dipimpin diantaranya yakni Senat mahasiswa Trisakti, Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa /Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan, Junior Chamber Internasional, Sekjen KNPI termasuk di organisasi ekonmo di HIPMI, Kadin.
Sedangkan organisasi yang hingga kini dipegang yakni Ketua Umum Lembaga Pengusaha Muda Pancasila, MPI KNPI. Saat ini pria kelahiran Makasar 1968 juga masih menjabat sebagai Ketua Komite DEKOPIN, Ketua Umum KUHINDO.
Pria berusia 50 tahun ini juga pernah dipercaya menjadi VP Economic Affar Asia Youth Council 2011.
Tokoh muda Golkar yang akrab dipanggil Levi, merupakan sosok yang ramah, dan menyukai organisasi sebagai wadah memulai karir dengan menjunjung tinggi taat asas.
Sebelum menduduki jabatan sebagai Wabendum, dirinya dipercaya untuk memegang posisi Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar di era Setya Novanto. Dirinya selalu menekankan pentingnya setiap kader Partai Golkar untuk selalu taat pada asas dan aturan internal partai yang berlaku.
Sebagai sosok yang loyal terhadap partai, Politisi Golkar ini tidak menginginkan para kader partai terjebak dalam wacana sempit yang memperjuangkan kepentingan tertentu di luar kepentingan partai. Kesetiaannya pada partai sekaligus menjadi contoh bagi para kader, sekaligus sebagai penegasan, bahwa hal terpenting bagi Partai Golkar dan para kadernya adalah untuk berjalan sesuai aturan dan mekanisme internal Partai Golkar.
“Perjalanan organisasi dijalani dari bawah. Saya memang hobi berorganisasi, berdiskusi. Niat ini untuk pengabdian terbaik bagi masyarakat Kaltim. Semua ini akan paripurna jika proses panjang ini posisinya bisa menjadi anggota DPR RI,” tuturnya saat berbincang dengan awak media, Rabu sore (25/7/2018).
Pengalaman organisasi, jaringan luas dan pemahaman pada aturan organisasi menjadi salah satu landasan untuk maju sebagai wakil rakyat dapil Provinsi Kalimantan Timur yakni Calon anggota DPR RI dari Golkar nomor urut dua.
Selain pada persoalan- persoalan aktual yang terjadi di Kaltim seperti infrastruktur, pendidikan. kesehatan, kesejahteraan masyarakat. Pahlevi juga bercita-cita membangkitkan kembali semangat koperasi sebagai penggerak ekonomi rakyat.
Menurutnya keberadaan koperasni sebagai penggerak ekonomi rakyat kini luntur karena tersingkir oleh kapitalisme.
“Koperasi harus dibangkitkan kembali. Karena saya melihat koperasi makin dikalahkan oleh kaum kapitalis yang padat modal. Apalagi keperpihakan pemerintah terhadap koperasi ini masih sangat kurang,” tandas Pahlevi Pangerang yang juga Ketua Komite Dewan Koperasi Nasional (Dekopin) Pahlevi Pangerang.
“Makanya saya selalu sampaikan kepada anak muda kumpulkan 10 sampai 20 orang, silakan buat koperasi. Nah, usaha apa sesuaikan dengan potensi dan kapasitas yang dimiliki. Misalnya mau usaha rumah makan, sablon dan lain-lain. Jadi bukan kita yang tentukan jenis usahanya tetap sesuai dengan kemampuan masyarakat,” sambung
Meski memiliki latar belakang pengusaha, Pahlevi sejak lama sudah fokus pada kegiatan koperasi. Lanjutnya koperasi seharusnya jadi entitas bisnis yang semestinya memiliki badan usaha untuk mencari keuntungan. Sebab selama ini koperasi hanya sebuah badan sosial yang hanya mengharap bantuan pemerintah.
” Saya ingin menumbuhkan jiwa enterprenaur di kalangan anak muda melalui koperasi. Jadi koperasi punya unit-unit usaha seperti di Malaysia bisnis travel dan hewan kurban dikembangkan melalui koperasi dan itu maju,” sebut Pahlevi yang sempat mengenyam pendidikan SD Parikesit Balikpapan tahun 1973 lalu.
“Saya berharap pengurus dan anggota koperasi merupakan anak muda, karena dulu koperasi itu identik dengan orang tua. Jadi koperasi masih dikelola dengan pola lama. Kita harus kelola dengan pola modern. Seharusnya koperasi adalah badan usaha yang memilkiki badan hukum yang tujuannya mencari untung. Bedanya dengan PT cuma dua sampai tiga orang. Sedangkan koperasi rame-rame. Jadi koperasi ini memiliki saham dalam setiap unit usaha untuk memperoleh untung,” tukas Wakil Ketua Komite Tetap UKM dan Industri Kreatif Kadin periode 2008-2012.
BACA JUGA