Kembali Anak Tewas di Lubang Tambang, Ini Respon Gubernur Kaltim
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Lubang tambang di Kaltim kembali memakan korban. Minggu (06/11), Ari Wahyu Utomo (13), pelajar MTs Al Masyuhiriyah Tenggarong Seberang menjadi korban ke 31.
Ari ditemukan tewas tenggelam di areal konsesi tambang, sekitar pukul 14.00 wita. Kondisi itu tentu sangat memprihatinkan, karena Ari meneambah daftar panjang korban tewas di lubang tambang.
Gubernur Kaltim Siran Noor yang diminta tanggapannya soal teweasya Ari di lubang tambang, mengaku, belum mengetahui kejadian tersebut. Isran justru balik bertanya kejadian tersebut.
“Dimana kejadiannya , itu kejadiannya gimana, bisa gak aku tanya dulu, karena aku baru tahu,” ujar Isran.
Karene tak mengetahui kejadian tersebut, Gubernur yang baru dilantik Oktiber 2018 itu enggan menanggapi lebih jauh. Dia juga tak ingin salah ketika memberi tanggapan.
“Saya tadi gak mau jawab karena baru saya dengar lagi berita itu, karena gak tahu. Makanya saya tanya proses kejadiannya, bisa salah juga nanti,” ujarnya.
Mantan Bupati Kutai Timur itu mengungkapkan, rata-rata ijin tambang dikeluarkan bupati, sehingga Isran tak ingin dianggap menyalahkan para kepala daerah karena berkomentar.
“Saya tidak mau berita itu karena itu ijin (tambang) yang dikeluarkan para bupati. Nanti kalau saya cerieta itu seolah-olah nanti saya menyalahkan para bupati, ya gak mau saya cerita itu karena belum tahu persoalan,” ujarnya.
Sementara Jatam Kaltim meminta Presiden Joko Widodo turu tangan. Karena tidak cukup hanya mengasistensi kepada Pemerintah Daerah. Sebab Gubernur, Bupati dan Wali Kota di Kaltim belum menganggap kasus tewasnya anak-anak kami di lubang tambang bukan persoalan penting.
“Karena upaya pencegahan, agar kejadian serupa tidak terulang hingga hari ini tidak terjadi. Langkah luar biasa sudah selayaknya presiden lakukan,” kata Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang.
“Dengan kewenangan yang presiden miliki, sudah sepatutnya untuk secara langsung memastikan agenda keselamatan rakyat Kaltim dari ancaman lubang tambang. Kepastian penegakan hukum harus benar-benar dilaksanakan,”
Direktur Eksekutif Daerah Walhi Kaltim, Fathur Roziqin meminta agar perusahaan bertanggungjawab atas kasus-kasus tewasnya anak di lubang tambang yang jumlahnya mencapai puluhan.
“Sejumlah perusahaan yang masih harus mempertanggungjawabkan persoalan serupa, kami juga mendesak agar aktifitas operasinya dihentikan,” kata Fathur Roziqin.
BACA JUGA