Kembali Bikin Gaduh, Denny Indrayana Sebut KPK Bakal Segera Tersangkakan Anies Baswedan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana kembali bikin gaduh. Dia menyebut bahwa bakal calon presiden (capres) yang diusung Koalisi Perubahan Anies Baswedan bakal segera menjadi tersangka KPK.
Pernyataan itu disampaikan Denny Indrayana melalui akun twitternya. Dia menyatakan, penetapan tersangka Anies salah satu skenario pamungkas Istana untuk menjegal Anies Baswedan menjadi kontestan dalam Pilpres 2024.
“Setelah KPK 19 kali ekspose, ini pemecah rekor, seorang anggota DPR menyampaikan, Anies segera ditersangkakan. Semua komisioner sudah sepakat,” kata Denny dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com
“Makin terbaca, kenapa masa jabatan para pimpinan KPK diperpanjang MK satu tahun. Untuk menyelesaikan tugas memukul lawan-oposisi dan merangkul kawan-koalisi, sesuai pesanan kuasa status quo,”
Denny Indrayana menyebut Presiden Joko Widodo menggunakan 9 strategi dan 10 sempurna, yaitu di tahap awal, Presiden Jokowi dan lingkaran dalamnya mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden.
Masih di tahap awal, segaris dengan strategi penundaan pemilu, sempat muncul ide untuk mengubah konstitusi guna memungkinkan Presiden Jokowi menjabat lebih dari dua periode.
Menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik. Menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum sebagai political bargaining yang memaksa arah parpol dalam pembentukan koalisi pilpres
Jika ada petinggi parpol yang keluar dari strategi pemenangan, maka dia beresiko dicopot dari posisinya. Menyiapkan komposisi hakim Mahkamah Konstitusi untuk antisipasi dan memenangkan sengketa hasil Pilpres 2024.
Tidak cukup hanya mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, Jokowi juga memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto. Jokowi adalah membuka opsi mentersangkakan Anies Baswedan di KPK. Ini sudah menjadi rahasia umum, terkait dugaan korupsi Formula E.
Mengambil alih Partai Demokrat melalui langkah politik yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Terakhir adalah dengan berbohong kepada publik. Presiden Jokowi berulang kali mengatakan urusan capres adalah kerja para Ketum Parpol, bukan urusan Presiden. Belakangan, baru Beliau akui akan cawe-cawe dalam Pilpres 2024.
Denny Indrayana juga menyatakan bahwa tulisannya pada 24 April 2023 itu, satu-persatu mulai terbukti. Diharapkannya, Presiden Jokowi menghentikan cawe-cawenya, termasuk mentersangkakan dan menjegal Anies. (*)
BACA JUGA