Kembali kedatangan 8 Juta Vaksin, Menag Ajak Tokoh Agama Sukseskan Vaksinasi
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Indonesia kembali kedatangan 8 juta vaksin Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku, merupakan tahap ke-29. Total Vaksin yang dimiliki Indonesia menjadi 152.907.880 dosis vaksin, dalam bentuk jadi maupun bulk.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, kedatangan vaksin ini merupakan bagian komitmen pemerintah dalam menjaga seluruh bangsa Indonesia dari bahaya Coviod-19.
“Program vaksinasi masyarakat ini merupakan bagian penting menuju herd immunity (kekebalan kelompok, red),” ujar Menag Yaqut.
Pemerintah menargetkan vaksinasi sebanyak dua juta orang hari pada Agustus mendatang. Tentu ini membutuhkan pasokan vaksin yang cukup.
“Dan kedatangan vaksin ke-29 ini akan mendorong percepatan vaksinasi secara nasional,” ujarnya.
Pemerintah mengajak para tokoh agama, pimpinan ormas keagamaan, lembaga keagamaan, dan seluruh elemen bangsa, bersama-sama menyukseskan program vaksinasi dan membantu memberi pencerahan kepada masyarakat secara luas.
Menag Yaqut menjelaskan, program vaksinasi ini merupakan penjabaran dari ajaran agama. Karena setiap umat beragama wajib menjaga keberlangsungan hidup sebagai karunia Tuhan yang paling besar.
Menjaga kehidupan adalah langkah yang paling mulia agar bisa selalu mengagungkan Tuhan lebih lama sepanjang hidup di dunia.
Sehingga program vaksinasi yang dijalankan pemerintah ini sejalan dengan spirit dalam beragama untuk menjaga keberlanjutan kehidupan.
“Mari sukseskan vaksinasi yang dicanangkan pemerintah agar lebih nyaman dalam beraktivitas meski dalam situasi yang amat terbatas dan herd immunity bisa dicapai,” ujar Menag Yaqut.
Menag mengingatkan, meskipun program vaksinasi telah dijalankan masyarakat masih tetap harus mematuhi protokol kesehatan, tidak boleh lengah, dan abai sedikit pun terhadap aturan yang ditetapkan pemerintah.
“Pastikan semua kita peduli terhadap lingkungan dengan saling mengingatkan pentingnya menjaga protokol kesehatan,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Menag Yaqut, saat ini tengah menjalani masa menjalani PPKM level 4 dan 3 sebagai pilihan untuk menyempurnakan ikhtiar mengurangi tingkat penularan virus.
Menurutnya, kebijakan ini adalah bentuk pengorbanan dan pilihan sulit yang perlu didukung demi kebaikan bersama, demi menyelamatkan masyarakat yang lebih luas.
Kepada masyarakat yang berada di zona PPKM level 4 dan level 3, dan zona merah/oranye, Menag minta masyarakat menjalankan aktivitas dan beribadah di rumah untuk sementara waktu sampai situasi memungkinkan untuk semua melakukan mobilitas.
“Yakinlah Tuhan akan selalu hadir dalam setiap diri makhluk yang datang dan berdoa. Jadikan masa ini sebagai momentum untuk memperbanyak doa, zikir, dan aktivitas rohani yang lain,” kata Menag Yaqut.
BACA JUGA