Kembangkan Klaster Bawang Merah. BI Balikpapan Sinergi Pemkot Balikpapan dan PPU

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan melakukan penandatanganan kerjasama pengembangan klaster bawang merah dengan Pemerintah Kota Balikpapan dan Penajam Paser Utara Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Rabu (31/5/2017).
Hadir dalam kesempatan itu Bupati Penajam Paser  Utara Yusran Aspar,
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi 
TPID Balikpapan, Ketua CSR Kota Balikpapan, perwakilan Perbankan Kota Balikpapan dan Petani binaan Bank Indonesia dari Balikpapan dan PPU.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Suharman Tabrani mengatakan kota Balikpapan yang menjadi salah satu dari 9 (sembilan) kota yang menjadi basis penghitungan inflasi di Kalimantan, hingga bulan April 2017 mencatatkan inflasi tahunan (year on year) sebesar 5,03% tertinggi kedua setelah Kota Pontianak dan Sampit serta lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 4,17%.

Namun selama 4 bulan pertama tahun 2017 ini atau secara year to date, inflasi Kota Balikpapan tercatat sebesar 0,71% atau mencatatkan laju inflasi kedua terendah setelah Kota Tanjung (0,61%) dan lebih rendah dibandingkan nasional yang tercatat sebesar 1,28%.

“Oleh karena itu, momentum stabilnya inflasi di Kota Balikpapan selama kuartal pertama tahun 2017 ini, hemat kami perlu terus dikawal melalui sinergitas dan kerjasama semua pihak yang duduk dalam jajaran TPID Kota Balikpapan maupun TPID Kabupaten Penajam Paser Utara yang menjadi peripheral Kota Balikpapan,” katanya

Sinergitas mengawal sisi supply menjadi poin strategis dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan baik di Kota Balikpapan maupun Kabupaten Penajam Paser Utara, mengingat lebih dari 85% kebutuhan bahan pangan utama yang masuk dalam kelompok volatile food seperti beras, cabai rawit, cabai merah, bawang merah, daging sapi dan telur ayam ras sangat tergantung dari daerah lain seperti Sulawesi dan Jawa Timur.

Lanjutnya komoditas volatile food yang paling sering menyumbang inflasi secara bulanan di Kota Balikpapan menurut data BPS selama 3 tahun terakhir antara lain adalah beras, bawang merah, dan cabai rawit.

“Oleh karena itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan di bawah koordinasi TPID, telah melakukan upaya pengendalian inflasi baik dari sisi supply maupun sisi ekspektasi khususnya untuk komoditas bawang merah dan cabai melalui kegiatan,”
Pengembangan Klaster Bawang Merah di Kabupaten . Paser yang dilaksanakan sejak tahun 2013 dan telah pashing out di tahun 2016, di Desa Padang Jaya yang menjadi desa binaan Bank Indonesia. Petani penangkar bibit bawang merah di desa ini, telah memperoleh sertifikasi Penangkar Benih Bawang Merah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,” jelasnya.

Sementara untuk komoditas cabai, telah dilaksanakan berbagai kegiatan yang mendorong kemandirian masyarakat dalam Rangkaian Kegiatan Sekolah Peduli Inflasi yang telah dilakukan sejak tahun 2015 di Kota Balikpapan dan tahun 2017 ini turut menggandeng 5 (lima) sekolah SMA/SMK di Kabupaten Penajam Pasar Utara.

Terang Tabrani sejak tahun 2014 pengembangan klaster diarahkan untuk mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia terkait stabilitas harga yang difokuskan pada komoditas yang mendukung ketahanan pangan dan komoditas yang menjadi sumber tekanan inflasi serta komoditas berorientasi ekspor.

Sedangkan pada tahun 2016 hingga kini, program pengembangan klaster telah menjadi bagian dari program pengendalian inflasi Bank Indonesia.

Bi melihat di wilayah Kota Balikpapan, yaitu Gunung Bubukan, Kelurahan Teritip dan Kabupaten Penajam Paser Utara, yaitu di Desa Rintik, Kecamatan Babulu, memiliki potensi yang cukup besar untuk dijadikan klaster pengembangan komoditas khususnya bawang merah.

” Selain didukung Sumber Daya Alam yang baik, daerah ini juga telah membudidayakan tanaman bawang merah secara alami.
Pengembangan Klaster Bawang Merah di 2 (dua) lokasi tersebut akan dilakukan selama 3 (tiga) tahun, dimulai dari produksi, pendampingan sampai dengan akses pemasaran dan akses perbankan,” ujarnya.

“Untuk tahun 2017 ini, program kegiatan akan difokuskan pada peningkatan kompetensi petani dan PPL, perbaikan sarana prasarana produksi serta pelatihan penguatan kelembagaan. Insha Allah, pada awal Juni 2017, Bank Indonesia akan memberangkatkan 10 (sepuluh) orang petani dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) ke Training Center Bawang Merah, Poktan Mekar Jaya, di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah,” tukasnya.

Wali kota Balikpapan Rizal Effendi menyambut baik kerjasama pengembangan klaster bawang merah. Karena diketahui Balikpapan selama ini kebutuhan pangan dipasok dari luar daerah.

“Meski kita minim lahan dan petani kerjasama sangat mendukung produktivitas bawang merah yang sudah dihasilkan petani,” ungkapnya.

Pihaknya berharap dengan kerjasama tersebut Kabupaten PPU bisa surplus sehingga dapat memasok Balikpapan, dan harga bisa ditekan karena dipasok masih di daerah Kalimantan Timur.

“Harapannya dari PPU bisa jadi lumbungnya karena lahan pertaniannya yang luas. Dan tentu saja angka inflasi bisa ditekan karena bawang merah juga termasuk komoditi yang menyumbang inflasi,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.