Kemungkinan akan Terjadi Gelombang Omicron di Indonesia, Warga Diminta Tidak Panik

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin / Setneg

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Indonesia akan menghadapi gelombang ketiga covod-19. Setelah terus melonjaknya varian Omicron baik dari pelaku perjalanan internasional maupun transmisi lokal.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin Budi dalam jumpa pers usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo terkait Evaluasi PPKM, Senin (10/1/2022).

Di lansir dari suara.com jaringan inibalikpapan, Budi pun meminta masyarakat tidak panik.”Kita (Indonesia) akan menghadapi gelombang dari Omicron ini, tidak usah panik,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, Pemerintah telah siap jika kemungkinan menghadapi gelombang ketiga covid-19. Khususvarian Omicron, meski penularanya cepat tapi kesembuhannya juga cepat.

“Kita sudah mempersiapkan diri dengan baik dan pengalaman menunjukkan bahwa walaupun naik ya cepat, tapi gelombang  Omicron ini juga turunnya pun cepat,” ujarnya

Dia pun mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi dipercepat. “Sisplin juga melakukan surveilans, dan  yang paling penting percepat vaksinasi,” katanya.

Laporan terbaru menyebutkan, dari 414 pasien covid-19 varian Omicron di Indonesia , sekitar 26 persen dinyatakan telah sembuh. Sehingga telah diperbolehkan pulang ke rumah.

“Dari 414 orang yang dirawat karena Omicron 114 orang atau sekitar 26 persen sudah sembuh,: ujarnya dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com

Dari 414 kasus tersebut, dua pasien  berusia 58 tahun dan 47 tahun memiliki gejala sedang serta membutuhkan perawatan dengan oksigen. Namun keduanya juga sudah sembuh.

“Termasuk yang dua orang tadi, yang masuk kategori sedang dan membutuhkan perawatan oksigen, sehingga mereka bisa kembali ke rumah,” ujarnya

Pemerintah pun menyimpulkan varian Omicron penularannya memang lebih cepat, namun lategorinya tidak berat. “Jadi kesimpulannya memang walaupun Omicron cepat transmisinya,” ujarnya

Mantan Wakil Menteri BUMN itu menambahkan, mayoritas pelaku perjalanan internasional diantaranya dari Arab Saudi yang terbanyak Turki, Amerika Serikan dan Uni Emrat Arab.

“Negara-negara yang paling tinggi sekarang bergeser pertama Arab Saudi, kedua Turki, ketiga Amerika Serikat ,dan keempat Uni Emirat Arab,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.