Kenaikan Tarif Angkutan Udara Berikan Andil Inflasi April 2019

Citilink di bandara Sepinggan Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kenaikan tarif angkutan udara dan bahan makanan dorong inflasi April 2019 Kota Balikpapan. Tercatat pada April 2019 mengalami inflasi sebesar 0,25% (mtm), lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang mencatatkan deflasi sebesar -0,28% (mtm).

Inflasi April 2019 juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi di bulan April selama 3 tahun terakhir yang sebesar -0,06% (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK Kota Balikpapan mencatatkan angka sebesar 2,93% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 2,83% (yoy) dan Provinsi Kalimantan Timur sebesar 2,84% (yoy).

“Inflasi pada bulan April 2019 lebih banyak didorong oleh kenaikan harga kelompok transport yang memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,18% (mtm) dampak kenaikan tarif angkutan udara yang memberi tekanan sebesar 4,61% (andil 0,18%),” terang Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto, Kamis (2/5/2019).

Saat yang sama kelompok bahan makanan juga mengalami inflasi dengan sumbangan sebesar 0,16% (mtm) dampak dari gangguan cuaca yang mempengaruhi produksi dan distribusi komoditas sayuran dari daerah pemasok seperti bawang merah, tomat, kangkung dan lainnya. Lanjut Bimo, beberapa komoditas dalam kelompok makanan jadi seperti makanan ringan, teh dan susu juga mengalami kenaikan dampak peningkatan permintaan mendekati bulan Ramadhan.

“Diperkirakan beberapa faktor masih akan memberi tekanan inflasi, diantaranya peningkatan permintaan bahan makanan selama dan menjelang Ramadhan, terhambatnya pasokan bahan makanan dampak masih tingginya curah hujan di daerah pemasok, penyesuaian harga barang konsumsi dampak kenaikan tarif kargo/barang angkutan udara,” sebutnya.

Namun demikian, upaya pengendalian inflasi daerah dan memitigasi tekanan risiko inflasi juga dilakukan Tim Pengendalian Inflasi daerah (TPID) Kota Balikpapan. Beberapa langkah pengendalian melakukan pemantauan komoditas secara berkala melalui sistem Pusat Informasi Harga Pangan Strategis dan sidak pasar, berkoordinasi dengan distributor untuk menjamin kelancaran distribusi bahan makanan, operasi Pasar dan Aktivasi Rumah Pangan Kita melalui Bulog.

“Pengendalian ekspektasi melalui kegiatan UPI (Ulama Peduli Inflasi) juga terus digencarkan salah satunya dengan sosialisasi bijak berbelanja,” imbuhnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.