Kenaikkan BBM Subsidi Picu Inflasi di Balikpapan, TPID Waspadai Distribusi Sembako
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan menggelar rapat dalam rangka Kesiapan Pengembangan Ekonomi Kota Balikpapan Menuju Beranda Calon Ibu Kota Negara.
Dalam kesempatan itu Kepala Perwakilan Bank Indonesia Cabang Balikpapan Bambang Setyo Pambudi memgingatkan inflasi September 2022 di Balikpapan yang tinggi akibat kebijakkan kenaikkan harga BBM subsidi
Dia mengatakan, berdasarkan rilis BPS poasca kenaikkan BBM subsidi untuk inflasi Balikpapan September mencapai 0,66 persen. Namun yang tinggi inflasi year to year yang mencapai 6,26 persen.
“Saya kira sudah tinggi sekali perlu kita waspadai,” ujar ambang Setyo dalam rapat TPID di Balai Kota, Rabu (12/10/2022)
Padahal pada bulan Mei – Agustus Balikpapan meraih penghargaan karena bulan sebelumnya mampu mempertahankan inflasi dibawah angka kenaikkan nasional. Sehingga menjadi dilematis.
“Dilema juiga, kemarin kita di posisi mei – Agustus kita bisa dapat penghargaan Rp 10,4 M bisa di follow up,” ujarnya
“Karena kita bisa mempertahankan posisi inflasi dibawah inflasi kenaikkan nasional. Sehingga sejak bulan September dengan adanya kenaikkan BBM kita posisi 6,26 persen,”
Adapun penyumbang utama inflasi berdasarkan data BPS yakni paling utama kenaikka harga BBM subsidi, service, angkutan dalam kota, telur ayam hingga perbaikan ringan kerndaraan
“Lima komoditas yang bisa menahan inflasi ada bawang merah, cabe merah, angkutan udara, tomat, minyak goreng,” ujarnya
“Di bulan sebelumnya komoditas ada bawang merah, cabe merah, angkutan udara penyumbang inflasi,”
Dia pun mewanti-wanti agar pasikan maupun distribusi sembako tidak terhambat. Karena akan makin mendorong inflasi. “Perlu diwaspadai terutannya untuk bahan pokok yang mungkin akan terhambat,” ujarnya
BACA JUGA