Kendalikan Harga, BUMD Bisa Beli Komoditas di Sentra Produksi Petani
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — KPPU Balikpapan kedepan juga akan focus pada penelitian alur distribusi sentra produksi hingga komsumsi pangan dengan harapan dapat membantu pemerintah manakala terjadi gejolak harga kebutuhan pokok.
“Sebagai contoh pertengahan awal 2019 ini ada kenaikan harga bawang putih, kemudian bagaiaman pemerintah bisa mengambil kebijakan antisipasi, kita berikan data ke pemerintah khususnya pemerintah provinsi baik kota kabupaten yakni data-data pelaku usaha. Jadi jika ada tren komoditas harga naik kita bisa berikan data informasi kepada pemerintrah,” kata Kabid Kajian dan Advokasi KPPU Balikpapan Charisma Desta Ardiansyah bersama kepala Kantor Wilayah V KPPU Balikpapan Hendry Setyawan, Kabid Penegakan Hukum KPPU Balikpapan Triyono Kurniawan saat refleksi akhir tahun bersama forum jurnalis Balikpapan, Senin siang (16/12/2019).
Menurut Charisma jika tren harga terus mengalami kenaiakan, maka dengan pengetahui siapa saja pelaku usaha komiditas, dan jumlah kebutuhan dan pasokan maka dapat dilakukan kebijakan lain yakni BUMD yang ada melakukan pembelian langsung misalnya komoditas cabai.
“Pada bulan tertentu Juli AGustus, harga cabai sempat melonjak sekitar 100 ribu perkg. Apabila memiliki data terkait pelaku usaha dilevel distribusi atau agen maka pemerintah bisa menunjuk BUMD membeli cabai di kelompok tani Sentra produksi,”bebernya.
Di Kaltim ini termasuk Balikapapan sangat bergantung pada beberapa wilayah produksi dari Sulawasi untuk komoditas beras, bawang merah dan sebagian cabai.
Pembelian komoditas oleh BUMN juga dimaksudakan agar rantai distribusi tidak semakin panjang karena bisa membebani konsumen.
“Termasuk kami juga berikan data importer bawang putih seperti di Surbaya. Jadi kedepan manakala ada kenaikan harga bawang putih maka BUMD bisa melakukan pembelian di importir tersebut tujuan untuk mengurangi rantai distribusi. Menurut penelitian kami makin panjang rantai distribusi maka harga dibebankan konsumen semakin tinggi,” jelasnya.
“Jadi kalau ada 5 rantai dari Surabaya ke Samarinda maka setiap rantai distribusi akan ambil keuntungan. Apabila BUMD di kota Samarinda misalnya, bisa lakukan pembelian langsung maka akan mengurangi rantai distribusi itu tadi. Yang pada akhirnya memberikan keuntungan ke konsumen dengan mendapatkan harga yang lebih murah,” tukasnya.
BACA JUGA