Top Header Ad

Kepala Daerah Diimbau Ajak Warga Mencoblos Sesuai Protokol Kesehatan

Pilkada 2020 /

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian  mengimbau calon kepala daerah untuk mengampanyekan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya pada 9 Desember 2020 mendatang.

Mendagri mengatakan, di samping memanfaatkan waktu yang tersisa dengan tetap berkampanye sesuai protokol kesehatan, juga digelorakan kepada masyarakat agar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna meningkatkan partisipasi pemilih.

“Saya mohon masih sisa 25 hari kampanye ini sesuaikan dengan protokol kesehatan, gunakan hak pilih dan jangan sampai salah pilih karena menyesalnya bisa empat atau lima tahun,” ujarnya.

Mendagri mengingatkan para calon kepala daerah akan pentingnya integritas dan komitmen untuk mengabdi kepada masyarakat. “Kalau saya menyarankan kembali ke komitmen ketika menjadi kepala daerah,” ujarnya

“Kalau di pikiran kita mencari kekayaan atau pujian saya kira lupakan, karena nanti bermasalah. Jadilah pemimpin daerah yang mengabdi dan bermanfaat bagi orang banyak,”

Mendagri juga meminta calon kepala daerah untuk memanfaatkan momentum Pilkada ini dengan memilih tema debat seputar penanganan Covid-19 dan dampak sosial ekonominya.

“Sebagian masa jabatan Bapak/Ibu berhadapan dengan masalah pandemi bagaimana menghadapi ekonomi yang stagnan di daerah masing-masing karena ada pembatasan,” kata Mendagri. 

Baginya tanpa mengendalikan Covid-19 maka semua program ekonomi, sosial, politik dan lain-lain tidak akan berjalan.Tidak hanya itu, Mendagri kembali mengingatkan calon kepala daerah agar berkampanye menggunakan cara-cara cerdas.

 Seperti pembagian masker dengan gambar pasangan calon, handsanitizer dengan pemasangan stiker atau nomor pasangan calon sehingga elektabilitas calon kepala daerah tersebut bisa meningkat tanpa melanggar, dan diharapkan terjadi penurunan penyebaran Covid-19 di daerah tersebut. (kemendagri)

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.