Kepala Dinsos Edi Gunawan : Pembangunan Rumah Singgah Di Balikpapan Capai 50 Persen
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Hingga Oktober pembangunan rumah singgah di Balikpapan saat ini progresnya sudah mencapai 50 persen.
“Sudah selesai 50 persen akhir tahun harus sudah selesai,” ujar Kepala Dinsos Balikpapan Edi Gunawan kepada media, Senin (28/10/2024).
Kata Edi, pembangunan rumah singgah untuk bisa menampung sementara gelandangan dan orang telantar di Balikpapan yang merupakan pintu gerbang IKN.
“Banyak pendatang orang terlantar kita kembalikan daerah asal melalui bantun provinsi, paguyuban, organisasi sosial,” akunya
“Yang dipulangkan bisa mencapai 50an orang tiap bulannya,” akunya.
Ia menjelaskan, pengerjaan pembangunan rumah singgah ditargetkan rampung pada akhir Desember 2024. Pajang bangunan rumah singgah mencapai 15 meter dan lebar bangunan mencapai 65 meter.
“Bangunan rumah singgah memiliki dua lantai, untuk lantai atas tempat penampungan dan lantai bawah untuk gudang dan kamar mandi,” terangnya.
Dia menyampaikan, bahwa untuk pembanguan rumah singgah di kerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan Dinsos hanya mengusulkan saja.
“Kalau mau kita fasilitas yang ada di rumah singgah itu sesuai dengan standar, ada tempat tidur, lemari pakaian, kamar mandi, dapur dan lainnya,” pungkasnya
Edy menambahkan, kita siapkan fasilitas kursi roda sampaikan penyerahan ke dinsos daerah setempat dan didampingi petugas.
“Tidak semua kami bantu pulangkan, tapi ada pendataan terlebih dahulu, apakah layak untuk dibanti,” tuturnya.
Adapun kelengkapannya, standar rumah singgah, ada tempat tidur,ada kunjungan-kunjungan, ada pedampingan-pendampingan.
“Yang penting gini, permakanan, itu tiga kali sehari jadi tanggungjawab pemerintah, ada dari pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Pusat,” akunya.
Kata dia, keberadaan rumah singgah tersebut, diperuntukan bagi yang terlantar. Sehingga mereka ditempatkan sementara sebelum dipulangkan ke kampung halamannya
“Rumah sainggah penting untuk memanusiakan manusia, paling tidak ada tempat berteduh, tempat berlindung dan tempat kebutuhan hidup, sambil menunggu waktu mereka dikembalikan,” ujarnya
“Sampai mereka dikembalikan ketempat asal, kan rumah singgah namanya, atau dicarikan pekeraan, ya macam-macamlah, ya bagi yang terlantar.” tukasnya.
Bantu Kesembuhan Pasien
Sebelumnya, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Balikpapan, Balerina berharap berbagai pihak membantu mewujudkan keberadaan rumah singgah tersebut.
“Memang selama ini, pasien kanker sudah mendapatkan bantuan pengobatan, khususnya mereka yang terdaftar sebagai pasien BPJS Kesehatan Kelas III maupun pemilik Kartu Indonesia Sehat (KIS). Tetapi untuk kebutuhan pendukung kesembuhan pasien belum ada,” katanya.
Kebutuhan yang dimaksud, kata Balerina adalah suplemen tambahan. Juga sarana transportasi menuju rumah sakit.
“Kami banyak berinteraksi dengan pasien dan keluarganya yang kesulitan membawa ke rumah sakit, saat menjalani kemoterapi,” imbuh Siti Aminah, pengurus lainnya.
Berangkat dari persoalan itu, para pengurus YKI Cabang Balikpapan berencana membuat rumah singgah. Pasien, baik yang dari daerah pinggiran Balikpapan, maupun luar kota, bisa dilayani.
Belum lama ini para pengurus YKI Cabang Balikpapan mengunjungi rumah singgah di Samarinda dan Bontang. Di Rumah Singgah Komunitas Support Cancer Samarinda misalnya, YKI menemukan tiga pasien kanker dari Balikpapan.
BACA JUGA