Top Header Ad

Kepala Keamanan Presiden Korsel Larang Upaya Kekerasan Tangkap Yoon

Presiden Korsel
Penjagaan ketat aksi demo para pendukung dan penentang presiden Korsel yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol (X/@GordonGChang)

SEOUL, inibalikpapan.com – Kepala Dinas Keamanan Presiden (PSS) Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol, Park Chong-jun,  katakan  bahwa presiden yang dimakzulkan tersebut dapatkan perlakuan tidak adil.

Ia juga katakan harus ada pencegahan akan terjadinya pertumpahan darah, begitu katanya pada Jumat (10/1/2025)

Park juga tengah dalam penyelidikan karena menghalangi tugas resmi terkait dengan kebuntuan selama enam jam minggu lalu antara agen PSS dan penyidik ​​yang mencoba melaksanakan surat perintah penangkapan untuk Yoon.

Tiba di markas polisi untuk proses interogasi, Park mengatakan upaya saat ini untuk menangkap seorang presiden yang sedang menjabat adalah salah. Ia imbau perlakuan Yoon harus sesuai dengan status negara.

“Saya minta tidak boleh ada bentrokan fisik atau pertumpahan darah dalam keadaan apa pun,” kata Park kepada wartawan.

Ia menambahkan penjabat Presiden Choi Sang-mok belum menanggapi permintaannya untuk jaminan keselamatan bagi pejabat yang terlibat.

Penangkapan Yoon Suk Yeol Berlangsung Alot

Ratusan agen PSS memblokade kompleks kepresidenan dan menggagalkan penyidik ​​untuk mencoba menangkap Yoon Jumat lalu.

Lalu para penyidik pilih mundur karena risiko bentrokan.

Pejabat Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), yang memimpin investigasi, mengatakan agen PSS membawa senjata api selama kebuntuan meskipun tidak ada penarikan senjata saat itu.

Para investigator memperoleh surat perintah penangkapan baru minggu ini setelah Yoon menentang panggilan berulang kali untuk hadir guna proses interogasi.

Pada hari Kamis, pengacara Yoon mengatakan surat perintah penangkapan itu ilegal dan tidak sah.

Yoon sedang menjalani persidangan terpisah di Mahkamah Konstitusi untuk meninjau pemakzulan parlemen terhadapnya pada tanggal 14 Desember.

MK juga harus putuskan memutuskan apakah akan mencopotnya dari jabatan secara permanen atau mengembalikannya.

Pengacaranya mengatakan Yoon akan menerima putusan itu.

Saat Yoon menunggu nasibnya sembari bersembunyi di mansion mewahnya yang jauh dari perkotaan, jajak pendapat minggu ini menunjukkan kebangkitan dukungan untuk Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang tengah berkuasa.

Seruan agar ia dicopot secara permanen mulai mereda.

Para analis mengatakan ketidakpastian yang berkepanjangan atas nasib Yoon tidak hanya membuat pendukungnya semakin berani.

Tetapi juga melunakkan beberapa kritikus yang khawatir bahwa pemimpin Partai Demokrat oposisi liberal, yang sedang proses pengadilan atas tuduhan melakukan tindak pidana, dapat menjadi presiden.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.