Kepolisian Amankan Komplotan Penjual Tiket Palsu Laga Timnas Indonesia vs Timnas Argentina
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Polsek Metro Tanah Abang, Jakarta Pusat merngkus komplotan penjual tiket palsu FIFA matchday antara Indonesia dan Argentina yang akan digelar malam ini
Dikutip dari laman PSSI, mereka beraksi di sekitaran kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (18/6) malam. Pelaku adalah empat orang pemuda dan satu orang wanita yang telah diamankan beserta mobil berwarna putih yang digunakan mereka.
Para pelaku ini melakukan modus pemalsuan tiket dengan menjual tiket palsu di areal penukaran tiket resmi. Saat itu sudah terjual 70 tiket palsu. Beruntung aksi mereka kemudian digagalkan aparat.
Selain tiket palsu kategori tiga dengan jumlah mencapai ratusan lembar, petugas juga mengamankan barang bukti beberapa lembar tiket asli, kertas cetak dan komputer jinjing.
Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Patar Mula Bona menuturkan, terbongkarnya praktik penjualan tiket palsu berdasarkan laporan dari sejumlah korban yang sadar jika tiket yang telah mereka beli ternyata palsu.
Setelah melakukan penyelidikan didapati komplotan pelaku tengah bertransaksi dengan para korbannya di sekitar area penjualan tiket.
“Ada juga anggota kami yang kami plotting di tempat penukaran tiket. Dari situ kami mendapatkan laporan bahwa ada salah satu korban yang diduga mendapatkan tiket palsu,” ujarnya
“Saya terjunkan tim Opsnal Reskrim untuk melakukan pendalaman. Ternyata kita sudah mengamankan 4 orang terduga pelaku ditambah dengan tiga orang yang korban yang sudah melakukan transaksi pembelian tiket tersebut,” kata Kompol Patar Mula Bona,”
“Berangkat dari kasus penipuan tiket konser Blackpink dan Coldplay, kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dengan penipuan penjualan tiket pertandingan sepakbola antara Indonesia dan Argentina,”
Patar mengatakan jangan sampai masyarakat ditipu oknum-oknum pelaku kejahatan lain yang juga beraksi melalui penjualan tiket pertandingan palsu.
“Ada kemungkinan tiket-tiket palsu dijual melalui platform daring atau media sosial. Masyarakat kemudian tertarik dan membeli tiket tersebut lalu tertipu. Itu kan merugikan.”
BACA JUGA