Top Header Ad

Kesepian Akut Jadi Salah Satu Penyebab Mimpi Buruk

Penyebab Mimpi Buruk
Kesepian dapat mempengaruhi seseorang saat tertidur sehingga jadi penyebab mimpi buruk (Pixabay)

SALEM, OREGON, inibalikpapan.com – Penelitian terbaru oleh tim ilmuwan AS di Oregon State University menghubungkan rasa kesepian manusia dengan penyebab mimpi buruk.

Dalam penelitian itu, rasa kesepian dapat yang memengaruhi manusia bahkan saat kita tertidur lelap.

Para peneliti menemukan mimpi buruk dapat meningkat frekuensi dan intensitasnya saat orang merasa kesepian.

Bisa jadi penyebabnya adalah stres tambahan yang disebabkan oleh kurangnya ikatan sosial yang kuat.

“Salah satu karakteristik gangguan tidur terkait kesepian adalah frekuensi dan intensitas mimpi buruk. Yang merupakan mimpi yang jelas dan sering kali mengerikan yang sering mengganggu tidur restoratif,” tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan.

“Penelitian telah mendokumentasikan korelasi antara kesepian dan frekuensi serta intensitas mimpi buruk. Tapi hanya sedikit informasi tentang mekanisme yang menjelaskan varians dalam hubungan tersebut.”

Pertama, tim menganalisis ulang data dari penelitian sebelumnya yang melihat peserta kekurangan kasih sayang.

827 peserta dewasa di AS menunjukkan hubungan antara kesepian yang lebih besar dan penyebab seringnya mimpi buruk yang lebih tinggi, dengan perasaan stres bertindak sebagai mediator.

Selanjutnya, data baru dari 782 peserta dewasa di AS, yang kembali menjawab pertanyaan tentang perasaan kesepian dan stres mereka, serta mimpi buruk yang mereka alami.

Kumpulan catatan kedua ini menunjukkan kesepian memengaruhi intensitas mimpi buruk serta penyebab mimpi buruk.

Meskipun ini tidak menunjukkan hubungan sebab dan akibat secara langsung, para peneliti menyarankan bahwa hal ini terkait dengan teori evolusi kesepian yang dikemukakan dalam penelitian sebelumnya.

Penyebab Mimpi Buruk Terkait Kesepian Akut Manusia

Penelitian tersebut simpulkan bahwa kesepian merupakan tanda peringatan bahwa tubuh kekurangan sumber daya penting yakni dukungan sosial.

“Hubungan interpersonal merupakan kebutuhan inti manusia,” kata Colin Hessem, seorang ilmuwan komunikasi di Oregon State University. “Ketika kebutuhan orang akan hubungan yang kuat tidak terpenuhi, mereka akan menderita secara fisik, mental, dan sosial.”

“Sama seperti rasa lapar atau lelah yang berarti Anda tidak mendapatkan cukup kalori atau tidur, kesepian telah berevolusi untuk memberi tahu individu ketika kebutuhan mereka akan hubungan interpersonal tidak terpenuhi.”

Dalam beberapa hal, manusia berevolusi menjadi lebih stres, lebih waspada, dan lebih cenderung merenung saat kita kesepian, menurut para peneliti.

Kesepian tentu saja telah dikaitkan secara luas dengan kualitas tidur yang buruk di masa lalu. Masuk akal jika pikiran kita kehilangan interaksi sosial yang mereka butuhkan saat terjaga. Pasalnya hal itu dapat bertahan dalam pikiran saat istirahat.

Tim peneliti berharap penelitian di masa mendatang menyelidiki apakah isi mimpi buruk terpengaruh dari kesepian. Lalu perawatan apa untuk atasi kesepian sehingga tidak jadi penyebab mimpi buruk?

“Tidur restoratif yang berkualitas adalah kunci untuk fungsi kognitif, pengaturan suasana hati, metabolisme, dan banyak aspek kesejahteraan lainnya,” kata Hesse.

“Itulah mengapa sangat penting untuk menyelidiki kondisi psikologis yang mengganggu tidur, kesepian menjadi salah satu yang utama.”

Penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam Journal of Psychology.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.