Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan, Sudah 28 Kasus Terjadi di Balikpapan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Bertempat di Balikpapan Sport and Covention Center (BSCC) Dome, dilaksanakan apel kesiapsiagaan yang dihadiri sejumlah unsur baik dari BPBD, Dishub, Kepolisian, serta TNI pada Kamis (7/9/2023).
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, apel kesiapsiagaan bencana kebakaran hutan dan lahan, dilaksanakan sesuai instruksi Presiden diantaranya melakukan upaya penanggulangan upaya kebakaran hutan dan lahan di seluruh wilayah Indonesia dan upaya pencegahan dan kesiapsiagaan pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan dan lahan.
“Termasuk memperhatikan juga arahan dari BMKG mengenai dampak elnino yang melanda wilayah Indonesia yang berdampak pada curah hujan yang kurang serta suhu meningkat, serta menindaklanjuti keputusan Gubernur Kaltim tentang penetapan status siaga bencana kekeringan, kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap,” ujar Rahmad Mas’ud.
Berdasarkan data kebakaran hutan dan lahan di Kot Balikpapan dalam kurun waktu Juni sampai Agustus 2023 telah terdata 28 kali kejadian.
“Sehingga diperlukan komitmen bersama dan peran semua pihak untuk berkolaborasi sesuai kapasitasnya,” akunya
Lanjut Rahmad, oentingnya kesiapsiagaan dalam upaya mitigasi mengurangi dampak risiko jika terjadi bencana, serta memberikan edukasi ke masyarakat.
“Perlu juga evaluasi sumber daya peralatan, fisik, mental dan menumbuhkan semangat semua pihak sehingga miliki kemampuan dalam bertindak,” ujarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mendeteksi sebanyak 236 titik panas yang tersebar di Provinsi Kaltim. BMKG juga mengajak semua pihak agar saling mengingatkan untuk tidak sembarangan melakukan pembakaran sehingga tidak terjadi penambahan titik panas.
“Sebanyak 236 titik panas tersebut terpantau Sabtu mulai pukul 01.00-17.00 WITA,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu, 29 Juli 2023.
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.
Ia menjelaskan ke-236 titik panas itu tersebar pada tujuh kabupaten di Kaltim dengan rincian di Paser ada 4, Penajam Paser Utara 1, Kutai Barat 16, Kutai Timur 85, Kutai Kartanegara 44, Berau 74, dan Mahakam Ulu 12 titik panas.
Sebaran titik panas ini telah diinformasikan kepada pihak terkait, termasuk kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Untuk mencegah bertambahnya titik panas, BMKG mengingatkan semua lapisan saling waspada, seperti tidak membakar puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan. Apalagi saat ini merupakan musim kemarau menyebabkan banyak daun dan ranting mengering, sehingga sangat rawan terjadi karhutla.
Sehari sebelumnya, BMKG juga mendeteksi adanya 83 titik panas yang tersebar di enam kabupaten, namun titik panas tersebut sudah padam, sedangkan 236 titik/lokasi yang terpantau hari ini berada di titik koordinat berbeda.
Sebaran 236 titik panas tersebut antara lain di Kabupaten Mahakam Ulu yang terdeteksi 12 titik panas, tersebar pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Long Apari 2 titik dan Kecamatan Long Pahangai 10 titik panas,
Di Kabupaten Kutai Timur yang terdeteksi 85 titik, tersebar di 14 kecamatan yakni Teluk Pandan ada 4, Telen 6, Sangkulirang, Muara Wahau, Batu Ampar, Sangatta Utara masing-masing 1, Bengalon 24, Busang 3 titik panas.
“Kemudian di Kecamatan Long Mesangat ada 3 titik, Kaubun 18, Kongbeng 2, Muara Ancalong 6, Muara Bengkal 6, Rantau Pulung 11, Telen 6, dan Kecamatan Teluk Pandan 4 titik. Sebanyak 236 titik panas tersebut memiliki tingkat kepercayaan menengah dan tinggi,” demikian Diyan Novrida.
BACA JUGA