Kisruh Sekolah Islam Terpadu, DPRD Balikpapan Bakal Panggil Dinas Pendidikkan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – DPRD Balikpapan bakal segera memanggil DInas Pendidikkan setempat untuk meminta penjelasan terkait kisruh atau dualisme yang terjadi di Sekolah Islam Terpadu yakni SD IT dan SMP IT.
Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh menilai kisruh tersebut t terjadi, karena ada kesalahan dari Dinas Pendidikkan Balikpapan.
“Saya akanpanggil disdik. Pasti itu,” ujar Abdulloh disela-sela kunjungannya bersama Komisi IV ke sekolah tersebut.
Dalam kunjungannya ke sekolah tersebut, untuk memastikan proses belajar tetap berjalan sehingga tidak merugikan murid.
“Kehadiran kami disini untuk memastikan itu. Kami kroscek, besok kami juga akan ke Yayasan Istiqomah Balikpapan. Tujuan semata-mata untuk menyelamatkan siswa didik yang ada di sekolah,” ujarnya.
Abdulloh mengungkapkan, justru meski ada perbedaan dari dua yayasan yang sama-sama mengklaim yakni Yayasan Islama Balikpapan dengan Yayasan Penddiikan Al Istiqomah, namun tetap saling keterkaitan.
“Seperti SIOS (surat ijin operasional sekolah) ada di yayasan lama (YIB) sedangkan Dapodiknya (data pokok siswa didik) ada YPAIT. Ini kan tarik ulur sementara kepala sekolahnya YPAIT, data pendidikan ada di YPIT,” ujarnya.
Abdulloh berpendapat seharusnya kedua yayasan harus menurunkan egonya dan mengalah untuk kebaikan siswa-siswanya.
“Dua-duanya harus mengalah, dapodik yang punya YIB serahkan dan kemudian SIOS yang YPAIT diterbitkan. Kalau itu terjadi selesai sebenarnya. Dua-dua bisa jsalan karena kedua yayasan berbeda,” ujarnya.
Ditengah keterbatasan sekolah apalagi yang berkualitas, nilai Abdulloh, pemerintah kota diuntungkan karena menambahkan jumlah ruang rombongan belajar.
“Semua naiwaitu yayasan itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seharusnya pemerintah berterimakasih. Untuk inilah diluruskan jangan sampai ada konkrit. Makanya jadi tugas pemerintah untuk menjembati jangan sampai jadi beban siswa didik,” ujarnya.
Di lokasi yang baru SDIT dan SMPITD YPAIT ini, terdapat 330 murid dari SD dan SMP yang mulai melaksanakan kegiatan belajar pada tahun ini.
“Perpindahan ini sudah dikomunikasikan ke dinas pendidikan. Disini ada 330 murid yang pindah ke lokasi baru tapi ada juga yang bertahan disana. Guru dan karyawan 90 orang SD dan SMP,” jelas H Sim’an Manager SDIT Yayasan Pendidikan Al Istiqomah (YPIT)..
Dia mengatakan perpindahan murid ke lokasi baru tanpa paksaan. Semua didasari oleh keinginan sendiri mengingat situasi yang sudah tidak kondusif di lokasi yang lama.”ya ada yang bertahan disana tapi nggak tahu kita serahkan ke orangtua siswa,” ujarnya.
BACA JUGA