Koalisi PDIP dan Golkar di Pilkada Balikpapan Makin Kuat
BALIKPAPAN, Inibalikpapan – PDIP dan Golkar membuka peluang koalisi di pilkada Balikpapan. Masing-masing ketua, baik DPD Golkar Balikpapan maupun PDIP Balikpapan mendaftar pada saat penjaringan.
Ketua PDIP Balikpapan Thohari Azis telah mengabil formulir pendaftaran saat DPD Golkar Balikpapan membuka penjaringan untuk bakal calon wali kota dan wakil walikota, Senin (17/02).
Sebelumnya Ketua DPD Golkar Balikpapan Rahmad Mas’ud juga mendaftar ke PDIP pada Desember 2019 lalu. Hanya saja, ketika itu wakil wali kota Balikpapan itu mendaftar ke PDIP Provinsi Kaltim.
“Jadi kita harus saling menghargai dan menghormati mekanisme partai. Partai Golkar hari ini sudah membuka pendaftaran yang mana sebelumnya Pajk Rahmad Mas’ud juga mendaftar ke PDIP,” ujar Thohari Azis.
“Sehingga sebagai bentuk fatsun (sopan santun) politik kita juga mendaftar ke Golkar. Pak Rahmad Mas;ud daftar ke PDIP ke Kaltim sekitar bulan Desember 2019,”
Kemungkinan PDI dan Golkar berkoalisi bahkan semakin kuat, setelah Rahmad Mas’ud didampingi Thohari Azis bertemu DPP PDIP pada akhir pekan kemarin. Setelah sebelumnya didahului survey yang dilakukan internal PDIP.
“Jadi yang sudah mendaftar ke PDIP dan survey nya sudah keluar itu menjadi salah satu pertimbangan DPP sehingga hari Sabtu kemarin kami di undang,” ujarnya
“Untuk memastikan kesiapan mesin partai PDIP, karena saat itu Pak Rahmad Mas’ud mendaftar sehingga Pak Rahmad Mas’ud diundang,”
Thohari Azis pun memgikuti penjaringan DPD Golkar Balikpapan mendaftar hanya sebagai wakil wali kota. Karena DPD Balikpapan sudah sepakat mengusung rahmad Mas’ud sebagai calon wali kota Balikpapan.
“Karena di Golkar hanya membuka ruang untuk wakil tentunya saya mendaftar sebagai wakil. Saya menghormati Partai Golkar yang jumlah kursinya lebih banyak dari PDIP sehingga saya cukup mendaftar sebagai wakil,” ujarnya.
Hanya saja lanjut dia, untuk koalisi merupakan kewenangan DPP PDIP maupun DPP Golkar. “Kita serahkan pada mekanisme Partai Golkar dan mekanisme PDIP juga kepada masyarakat tak lepas ridho dari Allah,” ujarnya.
“Salah satu indikator kemenangan adalah melihat potret (survey), gimana tangappan masyarakat terhadap pasangan calon yang sudah mendaftar. Hasil survey di internal, surveynya bagus tapi tidak untuk di publish.”
BACA JUGA