Top Header Ad

Koarmatim Gelar Latihan Jala Gebah Antisipasi Penanganan Teror Perairan

latihan pendahuluan anggota Kopaska dalam sandi Jala Gebah di perairan Teluk Balikpapan (10/8/2017)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sejak dua hari terakhir, pelabuhan Semayang diramaikan oleh kedatangan kapal perang RI, helikopter dan sekitar 650 personil TNI AL termasuk pasukan Katak.

Keseibukan yang terlihat di semayang ini dalam rangka latihan kesiapsiagaan Koarmatim 2017 dengan sandi “Jala Gebah” di perairan Teluk Balikpapan. Pada Kamis kemarin (10/8/2017) digelar latihan pendahuluan sebelum digelar hari puncaknya yang akan berlangsung Jumat pagi ini.

Sedikitnya ada lima KRI yang terlibat dalam latihan Jala Gebah ini yakni Teluk Banten, KRI Frans Kaisepo, KRI Lambung Mangkurat, KRI Pandrong dan KRI Lamaru. Satu helikopter jenis Bell 412 dan 2 unit Sea Rider dan juga personil Kodim Balikpapan dan Polda Kaltim.

Latihan kesiapsiagaan gala gebah terorisme ini digelar di perairan teluk Balikpapan karena alur ini menjadi ALKI yang strategis dan ramai lalulalang kapal. Perairan Balikpapan banyak terdapat obyek vital seperti kilang Pertamina, Rig sumur minyak lepas pantai yang miliki sejumlah KKKS seperti Chevron, Total.

Penanganan ancaman terorisme di perairan menjadi fokus latihan yang digelar Jumat pagi (11/8/2017).

mengatakan pada latihan ini dilibatkan Komando Pasukan Katak (Kopaska) untuk menguji kemampuan prajurit dalam menghadapi ancaman terorisme di perairan.

“Kita libatkan komando Pasukan katak. Sandi operasinya Jala Gebah yang artinya melakukan penghalauan gangguan seperti aksi teroris di laut,” terang Komandan Satuan Kapal Patroli Koarmatim, Letkol Laut (P) Slamet Hariono Slamet.

Lanjut Slamet Latihan Operasi Kesiapsiagaan Koarmatim Tahun Anggaran 2017 ini, diawali dengan Tactical Floor Game untuk mengatur strategi kontra terorisme ketika mendapatkan laporan pembajakan kapal.

“ Jadi latihan ini sebagai bentuk implementasi tugas-tugas alat pertahanan negara seperti yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI,” ujarnya.

Tahapan latihan yang turut mengikutkan Densus 88 Polda Kaltim meliputi rencana aksi, briefing keputusan Panglima TNI hingga teknik dan mekanisme mengatasi radikalisme, terorisme, deradikalisasi dan demonstrasi di laut.

“Bertindak menuju kapal sasaran dengan menggerakan unsur gelar merupakan cara terbaik dan efektif. Sehingga latihan ini nantinya meliputi terjun tempur, fast rope, mio, simulasi tempur darat hingga ke penanganan tahanan,” jelas Slamet.

Dia menambahkan tidak cuma latihan tempur bersama, namun juga rutin melakukan latihan penanggulangan bencana alam dan operasi SAR. “Kalau sewaktu-waktu terjadi, ya kita siap dan sudah mengerti prosedurnya,” tambahnya.

Secara umum kondisi perairan Balikpapan termasuk jalur ALKI II menurut Slamet ALKI II masih relatif aman. Patroli juga rutin dilakukan di kawasan perairan perbatasan seperti Ambalat agar tidak kebobolan oleh aksi pelaku teror.

“Kalau seperti Filipina sangat jarang mereka lakukan patroli, jadi bisa saja sewaktu-waktu bobol. Jangan sampai salah satu wilayah negara kita bergejolak seperi di kota Marawi. Gangguan perompakan banyak terjadi di perairan Filipina dan Malaysia, hanya saja yang menjadi korban atau sandera adalah rakyat kita,” tukasnya

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.