Koleksi 68 Kartu Kuning dan 5 Kartu Merah, Ini Tanggapan Pelatih Persiba

Foto : Persiba Latihan / Johan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Hingga pekan ke-21 Indonesia Soccer Chamnpionship (TSC) 2016, Persiba Balikpapan tercatat sebagai tim yang paling banyak mengantongi kartu. Beruang Madu sudah mengantongi 68 kartu kuning dan 5 kartu merah.

Bahk dua pemain Persiba menempati peringkat satu dan dua yang terbanyak mengantongi kartu. Bek asal Liberi Dirkir Khon Glay mengantongi 8 kartu kuning dan dua kartu merah. Sedangkan gelandang bertahan asal Brasil Antonio Teles mengantongi 7 kartu kuning dan satu kartu merah.

Pelatih Persiba Balikpapan Jaino Matos tak mau banyak menanggapinya. Dia mengatakan, banyak kartu yang diberikan wasit untuk para pemainnya dianggap tidak wajar dan bahkan terkesan kontroversial.

Mantan Pelatih Penang FA itu pun mengungkapkan, kerap mengirim surat ke PT. Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi atas kepemimpinan wasit yang dianggapnya tidak adil dan merugikan timnya.

“Saya tidak mau tanggapi soal itu, karna kebanyakan kartu kita tidak wajar dan secara resmi kita sudah kirim (surat protes). Jujur kartu kuning kita, aku bikin video klip setiap yang di kasih wasit-wasit sama kita,” ujarnya.

“Dan saya sendiri kirim ke GTS dan Kepala Komisi Disiplin lihat ya, memang kartu Persiba itu tidak wajar jadi kartu,”

Dia mencontohkan saat laga menghadapi Persib Bandung di stadion Wibawa Mukti Bekasi, Minggu (09/10) lalu. Kektika itu kata Jaino, justru banyak pemain Maung Bandung yang bermain kasar, tapi yang diberi kartu wasit justru pemainnya.

“Terutama yang lawan Bandung ini, kamu lihat kartu kuning (Abdul) Azis, kamu lihat kartu kuning Hanif Abdurrauf Sjahbandi, padahal atep kamu lihat kaki Rahman, Hariono sepanjang pertandingan main ini (sikut) tapi yang kena kasarnya pemain Persiba,” ujarnya.

“Ada gak video pemain Persiba gituin, ada gak video, jadi gak ada tanggapan itu, karena kebanyakan kartu Persiba gak wajar, banyak sekali,”

Antonio Teles pun menilai ada beberapa kartu yang diberikan wasit, dianggapnya penuh controversial, seperti waktu lawan Persipura Jayapura, kemudian Arema Cronusi di stadion Parikesit.

“Dari antara kartu itu ada dua atau tiga kartu yang kontroversial, yang di Papua, lawan Arema di Balikpapan, kalian lihat sendiri saat kita dapat kartu,”

Kendati begitu mantan pemain PSIS Semarang dan Persiraja Banda Aceh itu mengakui, memang tugas berat menjadi bek dan gelandang bertahan menjaga lawan tidak leluasa masuk kotak pinalti dan mencetak gol.

“Jadi saya pikir memang tugas kita di sistem defensive memang berat sekali. Saya sama Dikir, tugas defensive kita berat sekali dalam tim. Kita memang yang terbanyak (kantongi kartu),” ujarnya

“Tapi kita juga pemain yang paling banyak rebut bola, dan paling banyak tackling bersih. arena memang kita dalam sistem defensiuv tim kita harus kejar lawan, kejar bola, memang saya dan Dirkir.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.