Komisi III DPRD Kaget, Sistem Pengawasan Pipanisasi Pertamina Balikpapan Masih Konvensional
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kalangan Komisi III DPRD Balikpapan dibuat kaget dengan sistem Pengawasan kebocoran pipa minyak di Pertamina Balikpapan yang masih konvesional atau manual
Untuk mengetahui kebocoran hanya dilihat pada panel kepala meteran pipa.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Nazaruddin mengatakan ada kelalaian yang dilakukan Pertamina dalam manajerial pengawasan dan pengelolaan kilang.
Menurutnya Pertamina seharusnya melengkapi teknologi untuk pengawasan jalur pipa termasuk di bawah laut.
“Kami menilai bahwa kasus ini adalah kelalaian Pertamina. Pada saat pertemuan saya tanyakan kepada Pertamina adakah panel indikator yang mengisyaratkan adanya kebocoran ternyata dia punya alat masih konvensional,” katanya dalam RDP dengan Pertamina, Chevron, KSOP, Pelindo, DLH, BPBD Balikpapan di DPRD Balikpapan (5/4/2018).
“Seharusnya di kontrol room dilengkapi dengan alat yang mampu memonitor jalur pipa termasuk di bawah laut sehingga dapat dilakukan pencegahan. Tidak seperti sekarang ini ,”kritiknya.
GM Pertamina RU V Togar M.P mengatakan meski Pertamina Masih menggunakan sistem Pengawasan konvensional namun soal kelalaian merupakan ranah penyidik.
“Terkait kelalaian perawatan pipa kami serahkan kepada penyidik Kepolisian yang berwenang, belum tentu Pertamina bersalah. Namun demikian tanggungjawab sosial akan dijalankan Pertamina. Soal ini masuk tanah penyidikan,”tandasnya
Manager Communication & CSR Pertamina Region Kalimantan Yudi Nugraha menambahkan pihaknya memastikan pipa baja masih layak digunakan. Jika tidak ada hal luar biasa, tidak ada mengalami kerusakan.
“Kalau tidak ada pengaruh luar yang luar biasa tidak akan rusak, itu terakhir juga dicek Bulan Desember 2017 dan pengecekan berikutnya dilakukan pada 2019. Artinya pengecekan saat itu tidak ada masalah,” jelasnya.
Patahnya pipa crued oil yang menghubungkan Lawe-Lawe ke tangki Pertamina di Balikpapan saat ini masih dilakukan pemeriksaan.
“Yang jelas yang sudah diketahui itu sudah ada, yang jelas pada hari H kejadian sudah kami lakukan penutupan pipa. Jadi patahan ini sedang diinvestigasi dan nanti yang official yang menyampaikan dari Kepolisian,”ucapnya.
Sejauh ini hasil investigasi Kepolisian sementara bahwa patahnya pipa tersebut akibat adanya faktor eksternal. Namun penyebabnya belum diketahui. “Jadi ada pengaruh luar sangat besar sehingga mengakibatkan pipa tersebut putus,” tukasnya
BACA JUGA