Komisi IV DPRD Balikpapan Dukung Pembukaan Dua SMP Baru, Atasi Masalah PPDB
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pada pelaksanaam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) setiap tahun ajaran baru merupakan permasalahan klasik yang dihadapi di kota Balikpapan.
Hal tersebut dikarenakan kurangnya daya tampung (Kuota) disetiap sekolah dikota Balikpapan terkhusus tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Untuk mengurai sedikit permasalahan tersebut, pada tahun ini Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan berencana mengaktifkan dua Sekolah baru sekaligus yakni SMP 25 dan SMP 24.
Hal tersebut dilakukan Pemkot Balikpapan untuk menambah jumlah kuota atau daya tampung pada saat penerimaan siswa baru yang selama ini kuotanya tidak mencukupi dengan jumlah siswa yang ada.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Doris Eko Rian Desyanto, usai melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) kota Balikpapan.
Doris mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan tahun ini telah mengaktifkan dua sekolah baru yang saat ini masih dalam tahap proses pembangunan, kendati begitu dua sekolah baru tersebut sudah bisa menerima peserta didik baru tahun ajaran 2022/2023.
“Alhamdulillah tahun ini kita telah mendapatkan sekolah baru yakni SMP 24 dan SMP 25,” ujar Doris diruang kerjanya, Rabu (06/04/2022).
Doris menyampaikan meski gedung untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu belum ada, namun peserta didik baru yang diterima disekolah tersebut bisa menumpang di sekolah terdekat.
“Ya untuk sementara akan di tampung disekolah terdekat, hingga gedung sekolah tersebut selesai baru kembali ke sekolah yang dituju,”ucap Doris.
Terkait lokasi dan daya tampung dua sekolah baru tersebut Doris menjelaskan, untuk Sekolah Terpadu SD dan SMP 24 yang terletak di Kecamatan Balikpapan Utara, membuka 4 Ruang Belajar( Rumbel) sementara SMP 25 “Sekolah Atas Air” yang terletak di Kecamatan Balikpapan Barat, membuka 4 Rumbel.
“Mudah-mudahan Ini cukup untuk menambah daya tampung sekolah yang selama ini kuotanya tidak mencukupi dengan jumlah siswa yang ada,” tutup politikus partai Golkar ini.
BACA JUGA