Komisi VI DPR RI Puji Kinerja Keuangan PLN, Bisa Raih Laba Berlipat

imam prasjodo
Dirut PLN Imam Prasodjo ketika dengar pendapat di Komisi VI DPR RI. (Foto: Inibalikpapan/Humas PLN)

KamiJAKARTA, Inibalikpapan.con,–Komisi VI DPR RI memberikan apresiasi terhadap peningkatan kinerja keuangan PT PLN (Persero) di bawah kepemimpinan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

Aria Bima, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, menyampaikan hal tersebut pada Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan PLN di Jakarta pada Rabu (3/4). Inibalikpapan.com menerima siaran pers dari Humas PLN hari ini.

“Apa yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) patut diapresiasi. Kami mendorong PLN untuk meningkatkan ketersediaan, keandalan, dan ketahanan energi listrik serta layanan kepada pelanggan melalui inovasi dan transformasi bisnis yang berkelanjutan,” ujar Aria.

Evita Nursanty, Anggota Komisi VI DPR RI, menilai bahwa PLN telah memperbaiki kinerjanya sebagai BUMN. Laba PLN meningkat dari tahun ke tahun.

“PLN saat ini bisa meraih laba yang berlipat dari sebelumnya. Bahkan, PLN juga meraih penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional,” kata Evita.

Anggota Komisi VI ini juga meminta PLN untuk terus meningkatkan kinerjanya, terutama dalam menghadirkan listrik di daerah 3T.

“PLN harus fokus meningkatkan rasio elektrifikasi untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambah Evita.

PLN Lakukan Transformasi

Direktur Utama PLN menjelaskan bahwa peningkatan laba tidak lepas dari transformasi yang dilakukan. PLN berhasil meningkatkan pendapatan dan efisiensi operasional serta keuangan perusahaan.

“ Kami berhasil meningkatkan penjualan, EBITDA, dan Return of Invested Capital,” ungkap Darmawan.

PLN mencetak rekor laba tertinggi dari Rp 5,99 triliun pada 2020 menjadi Rp 14,41 triliun pada 2022.

“Kami optimis bisa mencatat laba tertinggi sepanjang sejarah kembali,” tambah Darmawan.

PLN juga melakukan proactive debt management dengan menurunkan saldo utang sebesar Rp 55 triliun sejak tahun 2019 dan tetap melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

PLN juga memiliki program Cash War Room (CWR) yang fokus pada penguatan manajemen keuangan. Pada tahun 2024, CWR menambahkan fokus pada peningkatan top line melalui optimasi penjualan dan distribusi.

“Program ini memberikan visibility baik revenue maupun pengeluaran cost kami sehingga pengelolaan keuangan lebih optimal dan efisien,” tambah Darmawan.

Selain itu, PLN juga melakukan pengendalian likuiditas, digitalisasi perencanaan pembayaran, serta sentralisasi perencanaan secara end to end.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.