Kompetisi Otomotif Meningkat, Honda Dan Nissan Siap Kolab
TOKYO, inibalikpapan.com – Honda dan Nissan bersiap kerja sama lebih erat terkait pembentukan perusahaan induk, kata seorang sumber.
Intinya kedua raksasa otomatif ini sebagai respons terhadap tantangan besar yang gegara perang tarif Tesla dan para pesaingnya dari Tiongkok.
Pembicaraan tersebut, pertama muncul di surat kabar Nikkei, akan memungkinkan para produsen untuk bekerja sama lebih erat dalam teknologi.
Dengan demikian, upaya ini dapat membantu produsen mobil nomor 2 dan 3 Jepang tersebut menciptakan pesaing domestik yang lebih tangguh bagi Toyota.
Pembicaraan antara Honda dan Nissan bertujuan mendirikan perusahaan induk, kata sumber tersebut, yang menolak disebutkan namanya karena informasi tersebut belum resmi terpublikasi.
Tidak segera jelas apakah perusahaan induk baru tersebut bertujuan untuk akhirnya membentuk persatuan penuh antara kedua perusahaan.
Namun, media Nikkei mengatakan keduanya sedang memulai pembicaraan merger.
Saham Nissan melonjak lebih dari 21 persen dalam perdagangan di Tokyo, sementara saham Honda turun 1,6 persen.
Kapitalisasi pasar Honda sekitar $44 miliar, sementara Nissan sekitar $10 miliar setelah penyiaran harga pada hari Rabu.
Yang berarti merger penuh akan lebih besar daripada kesepakatan raksasa senilai $52 miliar antara Fiat Chrysler dan PSA.
Duo produsen ternama Eropa itu merger pada tahun 2021 untuk menciptakan Stellantis.
Honda dan Nissan juga ingin mendatangkan Mitsubishi Motors. Nissan adalah pemegang saham teratas dengan saham 24Â persen di bawah perusahaan induk, kata laporan Nikkei.
Kedua raksasa otomotif ini telah meningkatkan ikatannya dalam beberapa bulan terakhir saat mereka bergulat dengan lanskap kendaraan listrik yang berubah.
Selain persaingan yang ketat, para pembuat mobil juga menghadapi permintaan yang melambat. Terutama di Eropa dan ASÂ sehingga meningkatkan tekanan pada mereka.
Honda dan Nissan pada hari Selasa mengeluarkan pernyataan yang identik yang mengatakan tidak ada pengumuman merger dari kedua perusahaan.
“Seperti yang diumumkan pada bulan Maret tahun ini, Honda dan Nissan tengah menjajaki berbagai kemungkinan untuk kolaborasi di masa mendatang. Dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing,” kata pernyataan perusahaan tersebut dalam masing-masing terpisah.
Namun keduanya sepakat akan memberi tahu para pemangku kepentingan tentang setiap pembaruan pada waktu yang tepat.
Pabrikan mobil Prancis Renault pemegang saham utama Nissan, mengatakan tidak memiliki informasi dan menolak berkomentar.
Selama setahun terakhir, perang harga EV Tesla dan pabrikan mobil Tiongkok BYD telah meningkatkan tekanan pada perusahaan otomotif seluruh dunia. Pasalnya mereka merugi karena harus segera mengeluarkan kendaraan generasi berikutnya.
Hal itu telah memberi tekanan pada perusahaan seperti Honda dan Nissan untuk mencari cara memangkas biaya dan mempercepat pengembangan kendaraan. Bisa jadi merger merupakan langkah besar ke arah itu.
BACA JUGA