Konflik Suriah Memanas! Militer Mundur dari Hama Pasca Desakan Pemberontak
DAMASKUS, inibalikpapan.com — Konflik Suriah makin pelik saat militer menarik diri dari pusat kota Hama setelah pemberontak menerobos pertahanannya, begitu pernyataan pihak militer pada Kamis (5/12/2024).
Kabar ini tentu bukan kabar baik bagi Presiden Bashar Assad.
Pengumuman itu, dikutip dari Associated Press, muncul beberapa jam setelah para pemberontak Suriah klaim telah memasuki kota dan menuju pusat kota.
Tentara Suriah mengatakan mereka terpaksa keluar dari Hama dan mengambil posisi di luar kota untuk melindungi nyawa warga sipil.
Pemberontak Klaim Tewaskan Sejumlah Militer Suriah
Penguasaan Hama, kota terbesar keempat di Suriah, merupakan pukulan lain bagi Assad beberapa hari setelah pemberontak menguasai sebagian besar kota Aleppo di utara, kota terbesar di negara itu.
Pada hari Kamis pagi, pemberontak Suriah mengatakan mereka memasuki Hama.
Insiden ini terjadi setelah tiga hari bentrokan hebat dengan pasukan pemerintah di pinggirannya, bagian dari serangan yang sedang berlangsung.
Tentara Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan kemudian bahwa sejumlah tentara tewas setelah melawan pemberontak selama berhari-hari.
Mereka menuduh para penyerang mengandalkan serangan bunuh diri untuk menerobos pertahanan kota.
Pemberontak mengklaim di saluran Departemen Operasi Militer mereka di aplikasi Telegram pada hari Kamis bahwa mereka telah memasuki Hama dan berbaris menuju pusatnya.
“Pasukan kami mengambil posisi di dalam kota Hama,” saluran tersebut mengutip pernyataan seorang komandan lokal yang diidentifikasi sebagai Mayor Hassan Abdul-Ghani.
Hama adalah titik persimpangan utama di Suriah yang menghubungkan pusat negara itu dengan utara serta timur dan barat.
Kota itu berjarak sekitar 200 kilometer di utara ibu kota, Damaskus, pusat kekuasaan Assad.
Provinsi Hama juga berbatasan dengan provinsi pesisir Latakia, basis utama dukungan rakyat bagi Assad.
Nama kota ini terkenal sejak pembantaian Hama tahun 1982, salah satu pembantaian paling terkenal di Timur Tengah modern.
Saat itu pasukan keamanan di bawah mendiang ayah Assad, Hafez Assad, membunuh ribuan orang untuk menghancurkan pemberontakan Ikhwanul Muslimin.
Hama adalah salah satu dari sedikit kota yang tetap berada di bawah kendali penuh pemerintah selama konflik Suriah yang pecah pada Maret 2011 setelah pemberontakan rakyat.
Perebutannya akan menjadi kemunduran besar bagi Presiden Bashar Assad.
Bangkitnya Konflik Suriah Antara Pemberontak – Pemerintah Assad
Pimpinan serangan tersebut adalah kelompok jihad Hayat Tahrir al-Sham serta kelompok induk milisi Suriah dukungan Turki.
Perebutan mendadak kota utara Aleppo, pusat bisnis kuno, merupakan hal mengejutkan lawan-lawan Assad.
Insiden ini menghidupkan kembali konflik yang sebagian besar telah menemui jalan buntu selama beberapa tahun terakhir.
Sasaran pemberontak berikutnya kemungkinan adalah kota Homs, kota terbesar ketiga di negara itu. Homs berjarak sekitar 40 kilometer di selatan Hama.
Intervensi Rusia dan Iran
Perebutan Aleppo menandai serangan oposisi pertama di kota itu sejak 2016. Saat itu kampanye udara brutal Rusia merebutnya kembali untuk Assad setelah pasukan pemberontak awalnya merebutnya.
Intervensi oleh Rusia, Iran, dan Hizbullah yang bersekutu dengan Iran serta kelompok militan lainnya telah memungkinkan Assad untuk tetap berkuasa.
Konflik Suriah yang berkepanjangan terbaru terjadi ketika pendukung utama regional dan internasional Assad disibukkan dengan perang mereka sendiri.
Puluhan ribu orang telah mengungsi akibat pertempuran baru, yang dimulai dengan serangan mendadak oposisi pada 27 November.
BACA JUGA