Konsumsi Hidangan Manis Saat Buka Puasa Baik untuk Kesehatan? Ini Penjelasan Pakar
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com– Masyarakat Indonesia umumnya memulai berbuka puasa dengan hidangan manis sebelum memasuki deretan sajian berat. Meskipun wacana seputar efek negatif konsumsi makanan manis menjadi perbincangan, pandangan dr. Sally Aman Nasution, seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus Ketua PB PAPDI, mewajarkan hal tersebut.
Menurutnya, makanan manis adalah pilihan yang diperbolehkan, bahkan dapat membantu menstabilkan kadar gula darah pasca berpuasa. Namun, ia menegaskan masyarakat tetap perlu konsumsi makanan manis dalam takaran yang seimbang, menghindari kesenjangan konsumsi yang berlebihan.
Dalam sesi wawancara pasca acara Media Gathering bersama PAPDI pada Rabu (6/3/2024), dr. Sally mengungkapkan hal tersebut. “Kebetulan nggak masalah makanan manis justru bagus gula darahnya naik sesudah dia puasa gitu ya,” kata dia dilansir dari Suara -jaringan inibalikpapan.com-.
Sebaliknya, saran yang diemban adalah hindari memulai buka puasa dengan hidangan berat. Sally menyoroti potensi dampak negatif konsumsi makanan berat saat berbuka, yang diklaim dapat memberikan beban berlebih pada tubuh.
Oleh karena itu, disarankan untuk memulai buka puasa dengan hidangan manis dalam takaran yang terkendali. “Cuma memang tidak dianjurkan makan besar langsung. Karena kan kita habis puasa buka dulu membatalkan. Selain itu, syarat secara agama serta dari perspektif kesehatan juga menyarankan hal yang sama. Jadi, porsi kecil terlebih dahulu, buka puasa, lakukan sholat, baru setelah itu makan berat, itulah yang sesuai dengan prinsip kesehatan,” paparnya dengan lugas.
Sebagai tambahan, Sally juga memberikan peringatan untuk menjaga asupan cairan yang memadai, terutama pada saat sahur. Konsumsi air yang cukup di pagi hari saat sahur diharapkan dapat mencegah terjadinya dehidrasi saat menjalani ibadah puasa Ramadan.
BACA JUGA