Kontribusi Kaltim Terhadap Perekonomian Kalimantan Capai 48,38 %

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik saat menerima kunjungan delegasi South-South Knowledge Exchange (SSKE) yang difasilitasi The World Bank di meeting room Hotel Platinum Balikpapan, Senin (27/5/2024). / IST

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kontribusi Kaltim terhadap perekonomian Kalimantan cukup besar. Bahkan pada tahun 2023 hampir 50% atau sebesar 48,38 %.

Demikian disampaikan Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik saat menerima kunjungan delegasi South-South Knowledge Exchange (SSKE) yang difasilitasi The World Bank di meeting room Hotel Platinum Balikpapan, Senin (27/5/2024).

Dalam kesempatan itu dia mengatakan, bahwa Kaltim adalah satu dari 38 Provinsi di Indonesia yang kaya akan sumber daya alam (SD) dan ikut mendorong perekonomian nasional

“Pada tahun 2023 mampu memberikan kontribusi sebesar 4,11% terhadap PDB Indonesia dan sebesar 48,38 % bagi perekonomian pulau Kalimantan,” ujarnya.

Menurutnya, Kaltim memiliki luas wilayah 16,7 juta ha, dan 65% atau seluas 8,1 juta hektar merupakan kawasan hutan dan areal konservasi, dihuni oleh penduduk sebanyak 3.941.766 jiwa

“Dengan keragaman etnik, seni dan budaya, serta agama yang kesemuanya menyatu padu dalam kerukunan masyarakat yang harmonis,” ujarnya

BACA JUGA

MITIGASI PERIBAHAN IKLIM

Kata dia, selama ini Kaltim mendedikasikan diri untuk menjadi pemimpin global dalam mitigasi perubahan iklim dengan mengendalikan penyebab deforestasi dan degradasi hutan,

“Menyeimbangkan produksi untuk memenuhi permintaan pasar dengan perlindungan bentang alam yang kritis, sekaligus meningkatkan mata pencaharian masyarakat,” ujarnya

Dalam South-South Knowledge Exchange (SSKE) tergabung beberapa negara, terdiri Indonesia (tuan rumah), Brazil dan Republik Demokrasi Congo melakukan kegiatan sejak 23-29 Mei 2024 di Kaltim.
Delegasi SSKE dipimpin Lead Environmental Specialist The World Bank Franka Braun, hadir bersama Government of Mato Grosso Ligia Nara Vendrami, Secretary of the Environment of the State of Amazonas Eduardo Costa Traveira, Minister of Environment and Sustainable Development of the DRC’s Joseph Longunza Malassi.

Lalu, Provincial Minister in charge of the Environment, Democratic Republic of Congo Ignace Bonda Monza, Deputy Director-General of the Brazilian Forest Service Marcus Vinicius Alves, Director of the Forestry Department at the Ministry of the Environment of Brazil Fabíola Marono Zerbini.

Hadir pula mendampingi pejabat Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, pejabat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Nani Hendiarti, Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari (PHL), KLHK RI Agus Justianto,

Termasuk Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Laksmi Dhewanthi. Direktur Utama, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Hartono dan Ketua DDPI Kaltim Profesor Daddy Ruchiyat.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.