Korban Banjir Spanyol Lempari Raja Felipe VI Dengan Lumpur
VALENCIA, Spanyol, inibalikpapan.com — Sekelompok penyintas banjir Spanyol marah dan melemparkan lumpur sekaligus teriakkan cemoohan kepada Raja Felipe VI dan pejabat pemerintah.
Mereka melakukan kunjungan pertama ke salah satu kota yang paling parah dilanda banjir itu, pada Minggu (3/11/2024).
Pejabat pemerintah menemani raja yang mencoba berbicara dengan penduduk setempat sementara yang lain meneriakinya di Paiporta, pinggiran kota Valencia yang telah hancur.
Polisi harus turun tangan dengan beberapa petugas berkuda untuk menahan kerumunan yang berjumlah puluhan orang.
“Keluar! Keluar!” dan “Pembunuh!” teriak kerumunan di antara hinaan lainnya. Pengawal
Para pengawal pun membuka payung untuk melindungi rombongan Raja Felipe VI saat korban banjir Spanyol melemparkan lumpur ke arah mereka.
Setelah mencari perlindungan, raja tetap tenang dan melakukan beberapa upaya untuk berbicara dengan penduduk setempat.
Tampak seorang korban banjir Spanyol menangis di bahu Felipe VI dan ia juga berjabat tangan dengan beberapa orang lainnya.
Insiden ini belum pernah terjadi sebelumnya bagi Keluarga Kerajaan yang sangat berhati-hati untuk menciptakan citra seorang raja yang dapat simpati dari rakyat.
Namun kemarahan publik atas penanganan krisis itu memuncak pada hari Minggu.
Ratu Letizia dan Presiden regional Valencia Carlo Mazón juga berada dalam kontingen tersebut. Ratu juga berbicara kepada para wanita dengan gumpalan kecil lumpur di tangan dan lengannya.
Korban Banjir Anggap Pemerintah Lamban
Kemarahan atas penanganan bencana alam terburuk di Spanyol mulai setelah guncangan awal mereda.
Banjir mulai membanjiri Paiporta dengan gelombang dahsyat ketika pejabat daerah mengeluarkan peringatan ke telepon seluler yang berbunyi dua jam terlambat.
Kemarahan semakin memuncak karena ketidakmampuan pejabat untuk menanggapi dengan cepat setelah kejadian.
Sebagian besar pembersihan lapisan demi lapisan lumpur dan puing yang telah menyerbu banyak rumah telah dilakukan oleh warga dan ribuan relawan.
“Kami telah kehilangan segalanya!” teriak seseorang.
Felipe bersikeras mencoba berdialog dengan orang-orang saat ia mencoba melanjutkan kunjungannya.
Ia berbicara dengan beberapa orang, menepuk punggung dua pemuda yang kejam dan berpelukan sebentar, dengan noda lumpur di mantel hujan hitamnya.
Menurut seorang jurnalis penyiaran Spanyol RTVE, Felipe VI berbicara seorang wanita menangis dan mengatakan kepadanya bahwa ia tidak punya makanan dan popok.
Sementara orang lain berkata supaya rombongan kerajaan untuk tidak meninggalkan mereka.
Namun setelah sekitar setengah jam ketegangan, rombongan Raja Spanyol Felipe VI masuk ke mobil dinas dan pergi dengan pengawalan polisi berkuda meninggalkan para korban banjir.
BACA JUGA