Top Header Ad

Korban Meninggal Pesawat Korea Jeju Air Capai 127 Orang

Pesawat Korea
Para keluarga korban sedang berada di bandara menunggu kepastian keluarganya (Tangkapan Layar kanal YouTube CNN)

SEOUL, inibalikpapan.com  —  Korban kecelakaan pesawat penumpang Jeju Air 7C2216 di Korea Selatan bertambah hingga 127 orang, begitu Reuters mengabarkan pada Minggu (29/12/2024).

Pesawat tersebut tergelincir dari landasan pacu di bandara Korea Selatan dan menghantam pagar beton ketika roda pendaratan bagian depan tak berfungsi.

Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengatakan tim penyelamat bergegas untuk mengeluarkan penumpang dari pesawat penumpang berusia 15 tahun ini.

Total penumpang Jeju Air adalah 181 orang dan meledak di bandara di kota Muan, sekitar 290 kilometer selatan Seoul.

Kementerian Perhubungan mengatakan pesawat itu adalah jet Boeing 737-800 yang kembali dari Bangkok.

Sekira 127 orang dengan rincian 59 wanita, 59 pria dan sembilan lainnya belum dapat teridentifikasi , tewas dalam kebakaran itu, kata badan pemadam kebakaran.

Jumlah korban tewas diperkirakan terus bertambah karena penumpang pesawat lainnya masih hilang sekitar enam jam setelah insiden.

Anggota keluarga histeris saat petugas mengumumkan nama beberapa korban di ruang tunggu di bandara Muan.

Petugas darurat menyelamatkan dua orang, keduanya awak pesawat, dan pejabat kesehatan setempat mengatakan mereka masih sadar.

Badan pemadam kebakaran mengerahkan 32 mobil pemadam kebakaran dan beberapa helikopter untuk memadamkan api.

Sekitar 1.560 petugas pemadam kebakaran, polisi, tentara, dan pejabat lainnya juga dikirim ke lokasi kejadian, katanya.

Diduga Menabrak Burung

Rekaman kecelakaan yang disiarkan oleh saluran televisi Korea Selatan menunjukkan pesawat Jeju Air meluncur melintasi landasan udara dengan kecepatan tinggi.

Roda pendaratan yang masih tertutup, melewati landasan pacu dan bertabrakan langsung dengan dinding beton di pinggiran fasilitas, yang memicu ledakan.

Stasiun TV lokal lainnya menayangkan rekaman yang menunjukkan gumpalan asap hitam tebal mengepul dari pesawat dengan kobaran api

Lee Jeong-hyeon, kepala stasiun pemadam kebakaran Muan, mengatakan dalam jumpa pers di televisi bahwa pesawat hancur total dan hanya bagian ekor yang masih bisa dikenali di antara reruntuhan.

Lee mengatakan bahwa para pekerja sedang menyelidiki berbagai kemungkinan tentang apa yang menyebabkan kecelakaan itu, termasuk apakah pesawat itu ditabrak burung, kata Lee.

Pejabat Kementerian Perhubungan kemudian mengatakan penilaian awal mereka terhadap catatan komunikasi menunjukkan menara kontrol bandara mengeluarkan peringatan tabrakan burung ke pesawat sesaat sebelum pesawat itu bermaksud mendarat.

Lalu pihaknya memberikan izin kepada pilotnya untuk mendarat di area yang berbeda.

Pilot mengirimkan sinyal marabahaya sesaat sebelum pesawat melewati landasan pacu. Lalu pesawat meluncur melintasi zona penyangga sebelum menabrak dinding, kata para pejabat.

Pejabat senior Kementerian Perhubungan Joo Jong-wan mengatakan para petugas telah mengambil perekam data penerbangan dari kotak hitam pesawat.

Saat ini juga para petugas masih mencari perangkat perekam suara kokpit.

Dia sebelumnya mengatakan bahwa penyelidik pemerintah tiba di lokasi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan kebakaran.

Pejabat darurat di Muan mengatakan roda pendaratan pesawat tampaknya tidak berfungsi dengan baik.

Kementerian Perhubungan mengatakan penumpang pesawat itu termasuk dua warga negara Thailand.

Ucapan Belasungkawa Perdana Menteri Thailand dan Jeju Air

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban kecelakaan itu dalam sebuah unggahan di platform sosial X.

Paetongtarn mengatakan dia memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk segera memberikan bantuan.

Kerati Kijmanawat, direktur Bandara Thailand, mengonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa penerbangan Jeju Air 7C 2216 berangkat dari Bandara Suvarnabhumi tanpa ada laporan kondisi abnormal pada pesawat atau di landasan pacu.

Jeju Air dalam sebuah pernyataan menyampaikan  permintaan maaf yang mendalam” atas kecelakaan itu dan mengatakan akan melakukan  semaksimal mungkin untuk menangani akibat kecelakaan itu.”

Dalam konferensi pers yang disiarkan televisi, Kim E-bae, presiden Jeju Air, membungkuk dalam-dalam bersama pejabat senior perusahaan lainnya saat dia meminta maaf kepada keluarga yang ditinggalkan.

Ia katakan bertanggung jawab penuh atas insiden itu.

Kim mengatakan perusahaan tersebut tidak menemukan masalah mekanis apa pun pada pesawat setelah pemeriksaan rutin.

Ia sebut akan menunggu hasil investigasi pemerintah terkait penyebab insiden tersebut.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.