Korban Tewas Banjir Spanyol Capai 158 Jiwa, Oposisi Salahkan Pemerintah
VALENCIA, inibalikpapan.com – Jumlah korban tewas akibat banjir dahsyat di Valencia, Spanyol, meningkat menjadi 158 jiwa hingga Jumat (1/11/2024) pagi.
Hingga berita ini diturunkan, tim penyelamat masih mencari warga hilang dalam bencana badai terburuk di Eropa dalam lebih dari lima dekade.
“Total ada 158 orang yang harus ditambah puluhan orang yang hilang,” kata Angel Victor Torres, dalam konferensi pers seperti dikutip dari BBC.
Pada Jumat, tim penyelamat temukan jasad delapan orang, termasuk seorang polisi setempat, yang terjebak di garasi di pinggiran kota Valencia, begitu sebut Wali Kota Maria Jose Catala mengatakan kepada wartawan.
Di lingkungan yang sama di La Torre, katanya, seorang wanita berusia 45 tahun juga tewas di dalam rumahnya.
Ribuan orang yang membawa tas atau mendorong troli belanja terlihat pada hari Kamis menyeberangi jembatan penyeberangan di atas Sungai Turia dari La Torre ke pusat kota Valencia.
Mereka hendak persediaan penting seperti tisu toilet dan air.
Oposisi Salahkan Lambannya Langkah Pemerintah Pusat
Politisi oposisi tuduh pemerintah pusat di ibu kota Spanyol, Madrid, bertindak terlalu lambat untuk memperingatkan warga dan mengirim tim penyelamat selamatkan korban banjir
Hal ini mendorong Kementerian Dalam Negeri untuk mengatakan bahwa pemerintah daerah bertanggung jawab atas tindakan perlindungan sipil.
Maribel Albalat, wali kota Paiporta, katakan penduduk tidak dapat peringatan tentang bahaya banjir yang akan segera terjadi. Ia mengatakan 62 orang telah meninggal di kotanya.
“Kami menemukan banyak orang tua di dalam rumah mereka,” katanya kepada TVE.
Banjir hantam infrastruktur Valencia dengan runtuhkan jembatan, jalan, dan rel kereta api. Lahan pertanian di wilayah yang menghasilkan dua pertiga tanaman jeruk Spanyol sebagai komoditas ekspor utama terendam.
Sekitar 80 km jalan di wilayah timur rusak parah, kata Menteri Transportasi Oscar Puente.
Banyak yang terhalang oleh mobil-mobil yang terkena banjir. “Banyak korban banjir tewas di dalam kendaraan,” kata Menteri Transportasi Spanyol itu kepada wartawan.
Ia tambahkan perlu dua hingga tiga minggu bangun kembali jalur kereta cepat antara Valencia dan Madrid.
Saat kunjungi pusat koordinasi penyelamatan di dekat kota Valencia, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez imbau warga tinggal di rumah karena ancaman cuaca buruk yang lebih parah.
“Saat ini yang terpenting adalah menyelamatkan jiwa sebanyak mungkin,” katanya kepada wartawan.
Korban Tewas Banjir Spanyol Mayoritas Lansia dan Penyandang Cacat
Di kota pedesaan Utiel yang terkena dampak parah, sekitar 85 km ke pedalaman, Sungai Magro meluap.
Akibatnya air setinggi tiga meter terjang ke rumah-rumah yang sebagian besar berlantai satu.
Wali kota Utiel, Ricardo Gabaldon, mengatakan banjir bandang sebabkan banyak korban jiwa di kota berpenduduk sekitar 12.000 orang itu di salah satu provinsi di Spanyol itu.
Mayoritas dari mereka adalah orang tua atau penyandang cacat yang tidak dapat memanjat ke tempat yang aman.
Warga menggunakan pompa air dari traktor saat mereka mulai membersihkan rumah mereka. Anak-anak membantu menyapu trotoar.
Peralatan rumah tangga dan perabotan yang rusak menumpuk di tengah jalan dan orang tua kesulitan berjalan di jalanan licin dan berlumpur.
BACA JUGA