KPB Gelar Upskill Media Balikpapan Soal AI dan Story Telling
BALI, Inibalikpapan.com – Perkembangan platform multimedia memaksa media konvensional harus mampu cepat beradaptasi terhadap era perubahan tersebut.
Wartawan juga dihadapkan dengan perubahan perilaku konsumen yang lebih suka mendapatkan berita melalui sosial media yang memaksa terjadi perubahan model bisnis konvensional ke media bisnis digital.
Disisi lain, sosial media mendorong wartawan untuk berkompetisi dalam menyajikan berita secepat mungkin namun bisa mengorbankan akurasi dan kedalaman dalam pemberitaan.
Tantangan dan peluang ini, media Balikpapan mendapatkan pelatihan untuk menambah pengetahuan mengenai teknologi Artifisial Intelegensi (AI). Pelatihan diselenggarakan Kilang Pertamina Balikpapan (KPB) dengan menghadirkan pembicara praktisi media dan sosial media.
Praktisi media yang kini aktif di sosial media Wicaksono mengatakan kehadiran media sosial dapat mengalihkan perhatian pembaca dari berita mendalam ke konten yang lebih singkat dan viral.
Menurut Wicaksono yang dikenal dengan nama ndoro kakung ini meskipun berpotensi mencapai audiens yang lebih besar, monetisasi melalui media sosial sering kali rumit dan tidak menjamin pendapatan yang stabil.
Media sosial juga memungkinkan disinformasi dan misinformasi menyebar dengan cepat dan luas, mengancam integritas berita yang diverifikasi secara akurat.
Tidak hanya itu, kredibilitas sumber berita yang disajikan dapat diragukan karena media sosial sering menjadi platform untuk pendapat pribadi dan konten yang tidak terverifikasi. Karena berita di media sosial bisa diambil alih dan direkayasa ulang oleh pengguna lain, mengubah konteks dan narasi asli.
“Sulit untuk mengawasi dan mengendalikan konten yang diunggah di media sosial, termasuk konten yang melanggar etika atau hukum. Penggunaan informasi pribadi di media sosial bisa melibatkan masalah privasi dan etika dalam peliputan berita,” ujar Wicaksono yang juga mantan redaktur Tempo yang hadir sebagai pembicara dalam kegiatan Media Gathering dan Upskilling Bersama PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) di Hotel Aloft Seminyak, Bali, pada 2 November 2023.
Meski dihadapkan dengan tantangan, media juga masih memiliki peluang untuk meningkatkan kualitas berita dan informasi yang disajikan agar lebih menarik, yakni dengan memanfaatkan teknologi AI atau Artificial Intelligence, salah satunya dengan menggunakan aplikasi ChatGPT. Aplikasi ini juga dapat digunakan oleh pelaku kehumasan perusahaan.
Dikenalkan November 2022, Chatbot yang dapat melakukan interaksi dengan penggunanya (manusia) tersebut dapat memberikan jawaban yang logis ketika pengguna menanyakan sesuatu atau memberi perintah (prompt) untuk membuat sesuatu dalam bentuk teks. Sehingga dapat membantu dalam menghasilkan ide-ide kreatif untuk cerita atau artikel berdasarkan topik yang diberikan.
“Wartawan dapat menggunakan ChatGPT untuk mencari informasi cepat dari berbagai sumber, mempercepat proses pengumpulan data untuk artikel atau laporan. Teman PR juga bisa memaafkan ini untuk pembuatan press release,” katanya.
ChatGPT mampu berkomunikasi dalam 94 bahasa, memudahkan jurnalis untuk menerjemahkan naskah bahasa asing dan mengubah data kompleks menjadi konten yang lebih mudah dipahami. ChatGPT dapat membantu dalam merumuskan narasi yang kuat dan menarik untuk artikel, membantu PR mengkomunikasikan informasi dengan lebih efektif.
Elly Husin bersama media
Sementara pembicara kedua yakni Elly Husin mengangkat soal Story Telling.
Wartawan katanya bisa menjadi konten kreator yang menghasilkan karya terbaik di masing-masing daerah-daerah.
Eli banyak berkiblat pada sosok Nas Daily yang memiliki pengikutnya hingga 606 juta.
” Dia orang Palestina warga Israel. Sekarang ini menurut saya dia best story telling, ” ucap Elly yang kini pemred Garuda TV.
Menurut dengan menjadi konten kreator juga menjadi wartawan sebagai penyampai informasi ini dapat menghasilkan monetisasi yang menggiurkan. Apalagi story telling dibawakan dengan cara bertutur yang baik, lugas, berdasarkan fakta dan akurat. Dia menilai konten kreator akan menjadi masa depan bagi media.
” Konten creator masa depan media.
Konten bertutur lebih efektif, create produk informasi yang atraktif,enak didengar, dibaca dan dilihat. Masa depan media ke depan ada pada lokal konten, ” tuturnya.
Corporate Secretary PT KPB, Asep Sulaeman, Reno Marina Shahputri Manager Communication & Relations KPB dan tim ikut serta dalam upskill yang diselenggarakan di Bali. Asep Sulaeman menyampaikan apresiasi kepada media yang ikut serta pada kegiatan ini
Dia berharap media juga dapa mempraktekkan dalam sehari-hari sehingga jurnalis makin profesional dan mampu bertahan ditengah gempuran perkembangan teknologi informasi.
“Saya berharap bisa menambah kemampuan para wartawan dan nantinya bisa dipraktekkan untuk menjawab tantangan globalisasi media,” ujarnya.
BACA JUGA