Top Header Ad

Krisis, di Kaltim Justru Sektor Tersier Yang Tumbuh

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Komoditas Batu bara dan Migas menjadi sektor primer atau unggulan Provinsi Kaltim dalam menopang pertumbuhan Kaltim selama ini. Namun saat ini tengah mengalami penurun yang signifikan. Akibat penurunan sektor primer ini berimbas pada sektor sekunder sehingga pada 2015 terjadi minus pertembuhan ekonomi di Kaltim yang berdampak pada PHK dan tutunya dunia usaha di sektor utama dan sekunder.

Asisten Manager Analis Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim Wahyu Baskara mengatakan Pronvinsi Kaltim harus melakukan tranpormasi ekonomi jika ingin ekonomi Kaltim dapat bertahan pada situasi yang tidak menguntungkan ini.

Analis muda ini, justru melihat sektor Tersier di Kaltim mampu tumbuh ditengah krisis meskipun belum terlalu banyak memberikan kontribusi seperti sektor primer ini.

“Justru saat ini yang mengalami pertumbuhan terjadi disektor tersier seperti bidang pertanian, jasa pendidikan, informasi, perdagangan, jasa kesehatan dan jasa lainya. Ini tumbuh positif walaupun melambat. Tidak bisa dipungkiri harapannya sangat besar,” kata Wahyu dalam diskusi yang dilaksanakan Bisnis Indonesia “Menangkap Peluang Pengembangan Sektor Jasa dan Pariwisata di Era Persaingan “ pada Jumat kemarin

Menurutnya Kaltim saat ini sudah tak bisa lagi mengunggulkan industri ekstraktif ini. Sektor usaha sekunder bahkan ikut merosot terpengaruh oleh kinerja sektor usaha primer.

Dia menyebutkan di masa kejayaan pada era tahun 2012 pertumbuhanan ekonomi Kaltim sebesar 6,5%. Bahkan di kuartal pada 2011 mencapai 8%. Tapi justru di tahun 2015 tumbuh negative -0,9% . “Tiap triwulan tumbuh negative, overall tetap jatuh. Kue perekonomian Kaltim ditopang oleh Tambang 48,0%, peruntukkannya 80 persen diekspor. Harga komoditas turun, kita selesai,” tandasnya.

Begitu denan industri Pengolahan migas yang juga mengalami penurunan sehingga sektor sekunder (manufaktur).

Akibat situasi yang tidak baik ini, penyerapan kredit secara umum juga terkontraksi tumbuh negative. “Sektor tersier meskipun sedikit tapi tumbuh. Kalua mau survive ya transform. Jangan bergantung sama komoditas utama,” tandasnya.

Sektor pariwisata lanjut Wahyu juga bisa dijadikan andalan bagi Kaltim termasuk Kota Balikpapan. Namun dia melihat perlu ada peningkatan akses, penyedian dan perbaikan infrastruktur. “Branding destinasi wisata, peningkatan SDM pendukung dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pariwisata ini dan percepatan investasi swasta dalam pengembangan pariwisata,” tuturnya..

Pada kesempatan yang sama, Kepala Disperindagkop Kota Balikpapan Doortje Marpaung sependepat dengan analisas dari Bank Indonesia yakni bagaimana menggerakan sektor tersier lebih banyak berperan lagi sehingga bisa menjadi sektor unggulan di Balikpapan. Saat ini kata Dootje di sektor jasa dan UKM khususnya sudah berkurang kesenjangannya. “Tersier yang mulai meningkat ini. Kalangan BI dan stakeholde bikin strategi bersama. Apa yang bisa dilakukan. Sebagaimana road map pengendalian inflasi,”tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.