Kuartal I 2021 Ekonomi Indonesia Minus 0,74 Persen
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa pandemi belum berakhir dan harus terus diwaspadai. Bahkan kini jumlah kasus positif baru terus melonjak
Presiden mengatakan, sejak pandemi covid-19 tahun kemarin, sudah melakukan langkah-langkah extraordinary, termasuk dengan melakukan refocusing APBN.
“Refocusing dan realokasi anggaran di seluruh jenjang pemerintahan dan memberi ruang relaksasi defisit APBN dapat diperlebar diatas 3 persen selama tiga tahun,” ujarnya, Jumat (25/06/2021).
“Pelebaran defisit harus kita lakukan mengingat kebutuhan belanja negara makin meningkat untuk penanganan kesehatan dan perekonomian pada saat pendapatan negara mengalami penurunan,”
Pemerintah juga mendorong berbagai lembaga negara melakukan sharing the pain, menghadapi pandemi dengan semangat kebersamaan, menanggung beban bersama seperti burden sharing yang dilakukan pemerintah bersama Bank Indonesia.
Dengan berbagai respons kebijakan tersebut, Kepala Negara mengatakan bahwa pemerintah mampu menangani peningkatan belanja kesehatan sekaligus menjaga ekonomi Indonesia dari berbagai tekanan.
“Meskipun kita sempat mengalami kontraksi yang dalam di kuartal II tahun 2020 yaitu minus 5,32 persen. Tapi kuartal berikutnya kita melewati rock bottom, ekonomi Indonesia tumbuh membaik sampai kuartal I 2021 kita berada di minus 0,74 persen,” ujarnya
BACA JUGA