Kunjungan ke Mal Alami Kenaikan 48 Persen, Siapkan Barcode di Pintu Masuk

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pusat perbelanjaan dan mal di Kota Balikpapan terus menyiapkan sarana dan prasarana terkait rencana penggunaan vaksin untuk masuk ke mal. Diantara barcode untuk keluar masuk mall.

Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kalimantan Timur (Kaltim) Aris Adriyanto mengatakan, dari semua mal di Kaltim baik di Samarinda dan Balikpapan sudah menyiapkan barcodenya masing-masing. Perlu dilakukan uji coba hanya pelaksanaannya masih menunggu ketok palu dari Pemerintah Pusat.

“Sampai saat inikan masih fokus di Pulau Jawa dan Bali, di luar belum ada ketok palu, Juga menunggu turunnya level PPKM,” ujar Aris Apriyanto kepada awak media, Minggu (19/9/2021).

Dikatakan Aris yang juga General Manager Plaza Balikpapan untuk di Plaza Balikpapan dari 11 pintu yang ada sudah terpasang barcodenya tinggal nanti di Download dari Kemenkes dan penting untuk segera dipasang.

“Meski sudah pakai barcode vaksin, prokes disetiap pintu masuk juga tetap akan berjalan dan tidak boleh dihilangkan, kebiasan kita dengaan cuci tangan pakai masker tetap harus dilakukan,” kata Aris.

Sebelum diterapkan tentunya juga akan ada simulasi misalnya selama seminggu, pengunjung kadang-kadang sudah check in begitu keluar sudah lupa untuk check out, jadi biar pengunjung sudah di rumah kesannya pengunjung itu malah masih keliling dalam mal.

“Kalau SOP nya 300 meter dari pintu keluar, harusnya otomatis akan check out sendiri, tapi dari evaluasi yang dilakukan di Jawa sampai sekarang belum bisa tetap harus check out dulu,” tuturnya.

Terkait untuk tingkat okupansi tenan rata rata turun sekitar 10-15 persen, untuk mengembalikan mereka pertama targetnya kunjungan dulu kalau sudah membaik otomatis tenan yang kemarin tutup pasti kembali akan minta buka lagi.

“Kalau kunjungan saat ini di Balikpapan sejak tol Balikpapa Samarinda dibuka sabtu minggu itu kunjungan ke Plaza Balikpapan masih diangka 48 persen kenaikkannya, kalau hari biasa 5 hingga 7 persen,” aku Aris.

Sedangkan jika mulai diberlakukan barcode pasti ada pengaruh pada kunjungan yang akan terseleksi, namun ada informasi terakhir kemungkinan pemerintah pusat melalui Kemenkes akan mengizinkan anak usia dibawah 12 tahun bisa masuk mal.

“Hal ini juga jadi kebutuhan warga untuk datang ke mal, karena bagaimana juga masyarakat ini tidak bisa di rumah terus menerus, butuh hiburan dan bersosialisasi karena masyarakat Indonesia ini orang yang senang bersosialisasi, makanya itu yang jadi harapan pengunjung datang ke mal,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.