Kunjungi Ukraina, Kanselir Jerman Tambah Bantuan Militer

Ukraina Jerman
Kunjungan Kanselir Jerman Olaf Scholz ke Ukraina (https://www.president.gov.ua/)

KYIV, inibalikpapan.com  – Kanselir Jerman Olaf Scholz umumkan bantuan militer baru untuk Ukraina selama kunjungan pada Senin (2/12/2024).

Pernyataan ini menjadi pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Jerman dukung Ukraina selama perang.

Kunjungan tersebut adalah yang pertama ke Kyiv sejak awal invasi Rusia tahun 2022.  Ia lakukan kunjungan ini beberapa minggu setelah koalisi pemerintahan Scholz di Berlin runtuh, mengancam masa depannya sebagai kanselir.

Pergolakan politik di Jerman, ekonomi terbesar di Eropa, menambah rasa ketidakpastian yang berkembang di Ukraina. Terlebih pasukan Rusia yang semakin cepat bergerak maju di timur.

Tidak jelas seberapa besar mitra Eropa Kyiv dapat meningkatkan dukungan untuk Ukraina jika Trump memangkas bantuan dari Amerika Serikat, sekutu terkuatnya.

“Pesan saya dari Kyiv kepada Putin kita akan berada di sini untuk jangka panjang. Dukungan kami untuk Ukraina tidak akan goyah. Kami akan mendukung rakyat Ukraina – selama diperlukan,” tulis Scholz di X.

Scholz menggunakan perjalanan tersebut untuk mengumumkan pengiriman peralatan lebih lanjut senilai 650 juta euro ($682,37 juta) yang akan tiba bulan ini.

Paket tersebut mencakup sistem pertahanan udara IRIS-T, tank Leopard 1, dan pesawat nirawak bersenjata, kata juru bicara kementerian pertahanan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, yang berbicara dalam pidato video malam harinya, mengatakan pembicaraannya dengan Scholz berlangsung lebih dari 2,5 jam.

“Kami sepakat pada pertemuan dengan kanselir bahwa Jerman akan bersama Ukraina di masa depan sebagaimana mestinya. Terlepas dari apa yang terjadi dalam politik global dan perubahan suasana hati apa pun yang mungkin terjadi,” katanya.

Agenda Kunjungan Scholz ke Ukraina

Scholz dan Zelenskiy meninjau pesawat nirawak yang diproduksi oleh perusahaan Ukraina dan Jerman meski tak sebutkan lokasi.

Mereka juga mengunjungi rumah sakit, dan berbicara dengan anggota angkatan bersenjata dan staf medis yang terluka.

Sambil menjuluki Jerman sebagai pemasok senjata terbesar kedua bagi Ukraina setelah Amerika Serikat, Scholz berulang kali menolak mengirim rudal jelajah Taurus ke Ukraina.

Pasalnya hal ini mengkhawatirkan sebab dapat menyeret negaranya ke dalam konflik langsung dengan Rusia.

Zelenskiy mengatakan dalam konferensi pers bersama bahwa Ukraina membutuhkan lebih banyak pertahanan udara untuk melindungi belasan lokasi khusus.

“Kami berupaya untuk memiliki lebih banyak titik temu dalam masalah Taurus,” katanya.

Scholz juga menuai kecaman dari sekutu, termasuk Zelenskiy sendiri, karena melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan November.

Panggilan telepon tersebut ia lakukan untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun. Para kritikus anggap upaya tersebut untuk mendapatkan keuntungan politik dalam negeri.

Scholz angkat bicara terkait panggilan teleponnya dengan Putin,  dengan mengatakan ia memberi tahu pemimpin Rusia itu agar mengakhiri invasinya dan menarik kembali pasukannya.

Dalam percakapan itu, ia katakan Ukraina memiliki hak untuk menjadi negara berdaulat yang independen.

Pemerintah Zelenskiy mendesak NATO untuk mengundang Ukraina dalam pertemuan di Brussels minggu ini. 

Ukraina bersikeras gabung dengan aliansi militer pimpinan AS, meskipun beberapa sekutu tetap menentang keras.

Keterkaitan Invasi Rusia – Ukraina dengan Pemilu Jerman

Ukraina menjadi isu utama dalam kampanye untuk pemilihan cepat Jerman pada bulan Februari.

Friedrich Merz, pemimpin oposisi konservatif yang akan melengserkan Scholz, mengatakan Jerman harus mengirim rudal Taurus.

Roderich Kiesewetter dari Partai Demokrat Kristen (CDU) yang konservatif menuduh Scholz  berkampanye dengan mengorbankan penduduk Ukraina dan pada saat yang sama … menyebarkan narasi ketakutan Rusia.

“Dia semakin mengisolasi Jerman dan membahayakan keamanan kita,” katanya kepada surat kabar Augsburger Allgemeine.

Pasukan Moskow telah merebut desa demi desa di timur Ukraina, berusaha untuk merebut sepenuhnya wilayah industri Donbas.

Sementara serangan udara Rusia terus menargetkan jaringan listrik Ukraina yang terhambat saat musim dingin tiba.

Pada bulan November, pemerintahan Biden yang akan berakhir memberi Ukraina izin untuk menggunakan rudal Barat untuk menyerang lebih jauh ke wilayah Rusia.

Moskow menanggapi dengan menyerang Ukraina dengan rudal balistik jarak menengah baru, dan mengancam akan menyerang lokasi pemerintah di Kyiv.

Ukraina telah lama menuntut Moskow untuk menarik semua pasukan dari wilayahnya.

Ukraina juga menginginkan jaminan keamanan Barat yang sebanding dengan keanggotaan NATO untuk mencegah Rusia menyerang lagi.

Sumber: Reuters, Situs Resmi President of Ukraine

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.