Lakukan Terobosan di Proyek Peciko 8A, PHM Dorong Peningkatan Cadangan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mengumumkan dimulainya salah satu milestone di proyek pemasangan booster compressor dan deck extension di platform SWP-G Lapangan Peciko Blok Mahakam, Kaltim.

Milestone tersebut adalah kegiatan first steel cutting, yang pelaksanaan seremoni ditandai pemotongan plat baja pertama, dimulainya tahap konstruksi proyek Peciko 8A yang dilakukan di fasilitas PT Asta Rekayasa Unggul, Kel Senipah, Kec Samboja, Kab Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis, (31/10/2019).

Acara ini dihadiri oleh Kepala Divisi Manajemen Proyek dan Pemeliharaan Fasilitas SKK Migas Luky Yusgiantoro, Head of Division Engineering Contruction and Project PT Pertamina Hulu Mahakam Jarot Wahyudianto, dan Direktur PT Asta Rekayasa Unggul Suyono Hartowo.

Dari proyek ini diharapkan  ada penambahan cadangan di Peciko sebesar 7.3 BSCF gas dan  34 kbbls kondensat, dengan cara menurunkan tekanan alir kepala sumur ke mode operasi sangat rendah (LLP – Low Low Pressure) untuk sumur-sumur di platform SWP-G.

Selanjutnya proyek-proyek booster compressor sejenis sedang dipersiapkan untuk beberapa platform di  lapangan Peciko untuk penambahan cadangan di lapangan tersebut. Lebih jauh, booster compressor sedang dikaji untuk diterapkan juga pada lapangan offshore lainnya yaitu lapangan Sisi Nubi dan South Mahakam.

General Manager PHM John Anis mengatakan proyek ini merupakan brown field (pengembangan dari fasilitas yang sudah ada) pertama di PHM dan keberhasilan proyek ini diharapkan akan menjadi standar untuk pelaksanaan proyek brown field selanjutnya.

“PHM terus berupaya tanpa henti untuk mengembangkan potensi-potensi yang masih ada di Wilayah Kerja Mahakam. Dan kami mengerahkan segala daya upaya dan terus mencari berbagai terobosan dan inovasi dalam upaya menahan laju penurunan produksi alamiah, namun dengan tetap mengutamakan keselamatan, efisiensi, dan pengambilan risiko yang terukur“, jelasnya.

 John Anis juga menggarisbawahi bahwa pengerjaan proyek dengan nilai yang cukup besar oleh kontraktor lokal merupakan bentuk kepercayaan PHM terhadap kemampuan perusahaan yang berada di sekitar wilayah operasi, sekaligus sebagai wujud nyata komitmen pemberdayaan masyarakat setempat.

Proyek senilai 15,3 juta USD ini dikerjakan oleh kontraktor asli Kalimantan Timur (PT Asta Rekayasa Unggul) dengan melibatkan 100% pekerja dari masyarakat Samboja dan sekitarnya. Basic engineering sudah mulai dikerjakan sejak kuartal pertama  2018, sementara pengerjaan proyek diharapkan selesai di kuartal ketiga 2020.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.