Lama Dirawat, ABK Sembuh Ini Bercerita Layaknya Peserta Standup Komedi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Lama menjalani proses penyembuhan hingga empat pecan klaster ABK BPN51 ini menyampaikan kesan-kesan dengan banyolannya. Biasanya pasien sembuh menyampaikan testimoni di rilis Tim Covid-19 kota Balikpapan hanya 30 detik hingga 1 menit namun pasien berusia 36 tahun ini menyampaikan pesan dan ceritanya hingga 10 menit layaknya peserta stand up komedi.

Saking lamanya dirawat, pasien berinisial H usia 36 tahun KTP luar Balikpapan ini sampai-sampai lupa dengan waktu.
“Selamat sore eh ini sore apa siang ya? Mohon maaf ini karena kelamaan saya di ruang isolasi RSKD,” tuturnya saat mengawali testimony pasien sembuh dua kali negative swab.

H merupakan ABk kapal A yang saat bertugas ada 7 orang namun 1 kawanya tidak terpapar ABK karena dia melakukan prokol Kesehatan.
“Kita yang kena berenam, satu masih dirawat. Jadi 7 orang dikapal 1 tidak kena karena apa?sering cuci tangan dan selalu pakai masker. Kita berenam ini selalu ngumpul bareng tidak ada jarak. Intinya pakai masker, cuci tangan itu aja,” jelasnya memberikan kiat-kiat agar terhindar dari paparan virus covid-19.

Satu kawan ABK yang sehat tidak tertular ini menurt H merupakan Koki di kapal. Saat di Makasar, kawan ini sudah melihat kawan ABK yang mengalami lemas-lemas namun tidak ada gejala batuk, pilek.

“Oh ini orangnya dua hari sudah lemas OTG Cuma lemas saja. JAdi teman satu itu sudah piker mulai hari itu dia pakai masker, sering cuci tanagan. Kita liat ini orang kok cuci tangan lama dengna sabun. Kita piker wah ini terlalu pencegahan kita yang lain terlalu leha-leha aja cerita-cerita,” katanya menceritakan kejadian saat di kapal.

Ternyata benar, kecurigaan ini membuat enam orang termasuk dirinya terpapar corona. Sehingga mereka ketakutan dan langsung diberikan obat tidur.

“Saya sudah buktikan kita bertujuh ini ABK sebetulnya 10 orang tapi 3 lagi cuti. Jadi tujuh orang 1 yang gak kena karena kelamaan,” tandasnya.
“Jadi yang diluar saya kira jaga kebersihan, untuk rumah sakit Kanujoso Djatiwibowo terimakasih atas segala pelayanan yyang tidak bisa dibalas apapun,” tuturnya.

Dia mengingatkan kepada kita yang sehat dan berada diluar agar tidak meremehkan bahwa tidak ada viruc corona. “jangan percaya yang broadcast-broadcas itu. Bahaya pak itu. Saya didalam 3mingu didalam nggak enak apalagi di RSKD ada beres-beres kita ngak bisa berjemur,” tandasnya.

Dia mengakui berjemur memberikan dampak posiitf bagi psikologi pasien. Apalagi dia menjalani 10 kali test swab yang hasilnya berulang masing positif kadang negative. Saat hasilnya masih positif itulah menurunkan mental pasien yang akhir sulit membentuk imun tubuh.

“Selama 10 hari lebih saya dites hasilnya, swab pertama negate, lalu swab kedua positif lagi down lagi. Udah obat tidur satu langsung jadi dua diminum,” ceritanya sambil disambut gelak tawa.

“Swab ketiga negative senang kita tapi pas swab keempat positif lagi dah kalau bisa minum 3 obat tidur kita minum tapi dokter larang,” sambungnya.

Akhirnya pasien ABK ini dipisah tempat ruang perawatan untuk memastikan kesebuhannya. Dia mengungkapkan kesebuhan itu diketahui saat dia memiliki gejala gatal namun gatal itu akan hilang dengan sendiri. Pengalaman ini juga dialami kawannya yang alami gatal-gatal namun dua kali swab hasilnya diketahui negative

“Yang saya rasa sama teman saya virus itu kalau mau mati dibunuh sama imun kita ada sensasi gatal. Tiba-tiba muncul gatal dimana, sembarang.Habis itu langsung ilang gatal tanpa digaruk. Itu indikasi mau sembuh tapi saya kurang paham penelitian seperti itu ada gak,” ungkapnya.

Diakhir cerita dia mengingatkan wartawati untuk mengenakan masker dengan. “Bu tolong dipakai masker bu ngak enak didalam (RS). Biar ngak sakit ngak enak didalam bu,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.