Top Header Ad

Larangan Masuk Pelaku Perjalanan dari Sejumlah Negara di Afrika Dinlai Tak Efektif

Penumpang di bandara Sepinggan Balikpapan saat antri di counter check in
Penumpang di bandara Sepinggan Balikpapan saat antri di counter check in

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pasca merebaknya varian baru covid-19 yakni B.1.1.529 atau Omicron, Pemerintah akan melarang pelaku perjalanan dari sejumlah negara di Afrika masuk ke Indonesia mulai Senin (29/11/2021).

Namun Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman justru menyatakan, Pemerintah harusnya tidak perlu melakukan kebijakkan tersebut. Karena dianggapnya tidak akan efektif.

Menurutnya, pemerintah cukup memperketat proses skrining dan karantina di pintu masuk negara dengan 3T testing yakni tracing, dan treatment yang ketat, serta wajib sudah divaksinasi.

“Menutup atau memblokade itu tidak efektif, walaupun itu adalah hak kedaulatan suatu negara, tapi tidak efektif, hanya menunda, “ ujarnya dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com

“Karena secara ilmiah yang bisa mencegah varian baru itu adalah pengetatan skrining di pintu masuk negara dengan karantina efektif,” kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Minggu (28/11/2021).

Selain itu lanjutnya, Indonesia juga harus mempersiapkan diri jika terjadi lonjakan seperti penguatan sistem pelayanan kesehatan dan pendeteksian varian yang cepat melalui metode whole genome sequencing.

“Langkah mitigasi yang harus dilakukan adalah penguatan surveillance genomic, ya tentu masih jauh sekali dari memadai, yang saat ini kan belum bisa mendeteksi situasi yang sebenarnya terjadi saja belum bisa, ini yang masih PR besar dan tidak mudah dan mahal,” tuturnya.

Adapun pelaku perjalanan yang dilarang masuk ke Indonesia dalam 14 hari terakhir yakni yang memiliki riwayat mengunjungi Afrika Selatan, Botswana, Namibia, Zimbabwe, Lesotho, Mozambique, Eswatini, dan Nigeria

Suara.com

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.