Lewat ‘Wijaya 80’, Tiga Musisi Berkolaborasi Suguhkan Nuansa Pop Jadul

JAKARTA, inibalikpapan.com – Grup musik Wijaya 80 resmi meluncurkan single debut mereka, “Terakhir Kali”, pada awal Desember 2024 lalu. Lagu ini memadukan gaya pop retro khas 80-an dengan sentuhan emosional modern, menjadikannya karya yang langsung mencuri perhatian.

“Terakhir Kali” merupakan hasil kolaborasi Ardhito Pramono, Hezky Joe, dan Erikson Jayanto. Dengan melodi yang lembut dan lirik puitis, lagu ini menggambarkan kisah cinta yang tak tersampaikan dan penerimaan atas kenyataan yang tak bisa mereka ubah.

Lagu ini juga viral di media sosial, terutama di TikTok dan Instagram, dengan banyak pengguna menjadikannya latar untuk video bertema perpisahan. Kepopulerannya membuktikan bahwa nuansa retro masih memiliki tempat di hati pendengar masa kini.

Wijaya 80: Perpaduan Tiga Musisi Berbakat

Melansir Suara, jaringan inibalikpapan.com, Wijaya 80 adalah proyek musik hasil gagasan oleh:

Ardhito Pramono, penyanyi-penulis lagu dengan gaya unik dan emosional.

Hezky Joe, gitaris jazz yang memberi sentuhan klasik pada aransemen.

Erikson Jayanto, produser musik berpengalaman yang ahli dalam scoring.

Dengan gaya khas era 80-an, Wijaya 80 hadir untuk menghidupkan kembali kejayaan musik pop retro di Indonesia.

Pesan di Balik “Terakhir Kali”

Lagu ini bercerita tentang seseorang yang menyimpan cinta tanpa pernah mengungkapkannya, hingga akhirnya merelakan orang yang dicintainya untuk bahagia bersama orang lain. Dengan lirik seperti “Ku menjaga dirimu, hanya untuk dimiliki yang lain,” lagu ini menonjolkan kedewasaan dalam menerima kenyataan cinta.

Wijaya 80 menunjukkan bahwa musik retro bukan hanya nostalgia, tetapi juga medium untuk menyampaikan cerita yang relevan dengan masa kini. Bagi penggemar musik jadul, mereka adalah nama yang patut Anda ikuti.***