Lima Truk Sampah DLH Balikpapan Terkena Ranjau Paku di Jalan Transad, Diduga Sengaja Disebar

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Lima unit mobil truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan dilaporkan mengalami insiden ban bocor akibat terkena ranjau paku yang tersebar di kawasan Jalan Transad. Tepatnya di Km 8 Balikpapan Utara yang tembus ke  TPA ManggarJalan Proklamasi, Balikpapan Timur.

Kejadian ini terjadi sekitar tanggal 5 hingga 6 April 2025 dan mengakibatkan gangguan operasional pengangkutan sampah menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar.

Kepala DLH Kota Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengatakan bahwa jalur Transad merupakan akses penting dan strategis yang digunakan armada DLH untuk mengangkut sampah dari kota menuju TPA Manggar. Terganggunya akses ini berdampak langsung pada kelancaran tugas petugas kebersihan serta pelayanan kepada masyarakat.

“Ranjau paku ini sangat mengganggu. Lima truk kami mengalami bocor akibat paku-paku yang tampaknya sengaja ditebar. Ini tidak hanya merugikan petugas, tapi juga berbahaya bagi masyarakat umum yang melintas di jalan tersebut,” jelas Sudirman, Senin (21/4/2025).

Pencahayaan Jalan Masih Minim

Pihak DLH sudah melakukan koordinasi intensif dengan aparat terkait sejak 10 April 2025, melibatkan pihak kecamatan, kelurahan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas. Tujuannya adalah untuk melakukan langkah-langkah pencegahan serta penanganan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.

“Dari hasil pemantauan di lapangan, ditemukan sejumlah paku yang masih tertanam di jalan. Serta beberapa paku yang sudah menempel di ban kendaraan,” akunya.

Sudirman mengimbau, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas di jalur tersebut pada malam hari. Kondisi pencahayaan di lokasi juga masih minim, dengan sebagian jalan belum dilengkapi Penerangan Jalan Umum (PJU), terutama di sekitar area dekat gereja.

“Kami sarankan masyarakat dan pengemudi truk untuk sementara menghindari melintasi jalur tersebut, apalagi pada malam hari. Bila memungkinkan, lebih baik memutar balik atau menggunakan jalur alternatif yang lebih aman dan terang,” tambahnya.

Hingga saat ini, DLH dan pihak terkait masih menyelidiki dugaan motif penyebaran ranjau paku tersebut, apakah bersifat sabotase atau ulah iseng yang membahayakan banyak pihak. DLH juga berharap masyarakat turut serta dalam melaporkan jika menemukan hal mencurigakan di sekitar jalur tersebut.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses