Load Factor Masih Rendah, Penambahan Operator Baru di Pelabuhan Kariangau Butuh Pertimbangan

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Salah satu Penyeberangan Balikpapan ke Penajam Paser Utara (PPU) yang bisa dilalui menggunakan jalur Kapal Feri. Namun, kondisi pandemi juga berpengaruh pada efek arus penumpang maupun kendaraan yang ikut melintas berkurang.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XVII Kaltimra, Avi Mukti mengatakan, hingga saat ini tingkat keterisian penumpang dan kendaraan (load factor) di Pelabuhan Kariangau rata-rata belum mencapai 25 persen.

“Artinya karena memang masih pemberlakukan PPKM, dan masyarakat kita cenderung untuk masih menahan berpergian, dalam sehari hanya mencapai 22 persen dan sebelum pandemi angkanya sampai 46 persen,” ujar Avi Mukti usai mendampingi kunjungan Reses Anggota DPR RI H Irwan di Pelabuhan Kariangau, Minggu (17/10/2021).

Terkait adanya usulan penambahan operator Kapal, Avi mengaku, kalau secara adminitrasi tentu masih memenuhi syarat dan itu tidak jadi masalah, namun secara bijak melihat load factor yang masih diangka 22 persen kondisi di lapangan itu perlu dipertimbangkan.

“Artinya kami tidak menolak perlu dipertimbangkan, jangan sampai rivalitas atau persaingan usaha antar operator lain yang sekarang sudah stabil dan kondusif akan terganggu,” akunya

“Dampaknya nanti juga ke penjadwalan kapal yang sudah berlaku 10-8, dan stabil, saya khawatir kalau ditambah satu kapal lagi menurun lagi pendapatan operator kapal yang lain,” tambahnya.

Avi mengatakan load factor yang baru diangka 22 persen termasuk di dalamnya angkutan penunlmpang dan barang, kalau melihat data perkiraan kedepan kalau naik paling tidak lebih dari 49 persen, karena tidak mungkin jumlah penduduk tidak bertambah pergerakannya malah bertambah.

“Kita kembalikan ke basic awal 2019 paling pertumbuhan 55 persen nunggu kondisi normal dan tidak ada pemberlakukan pembatasan lagi, rata-rata sehari bisa menampung 150 penumpang untuk satu kapal,” jelasnya.

Apalagi kedepan akan ada grounbreking IKN, ke depan pelabuhan Kariangau Penajam menjadi simpul yang bisa mendukung mobilitas logistik maupun pergerakan orang.

“Jadi kalau dilihat kami akan memenuhi dari segi darat dan laut konsepnya keselamatan dan pelayanan,” akunya.

Terkait pengoperasin kembali pelabuhan Somber, Avi melihat hal itu masih wacana belum ada kajian teknik melalui tahapan maupun survei, dan tindak lanjutnya dalam penyusunan kajian teknis.

“Somber memungkinkan untuk dioperasikan kembali, tinggal menunggu hasil kajiannya dan rekomendasinya seperti apa, dan tanahnya tidak bermasalah lagi,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.