Malaysia Tolak Kapal Berisi 300 Pengungsi Rohingya
KUALA LUMPUR, inibalikpapan.com – Penjaga pantai Malaysia kawal dua perahu yang membawa hampir 300 pengungsi Rohingya.
Para imigran tersebut dalam keadaan kelelahan karena kekurangan makanan dan air karena perjalanan di laut, kata seorang pejabat tinggi badan tersebut.
Pihak berwenang memberi para migran pasokan makanan dan air minum bersih setelah perahu-perahu itu berada di dua mil laut barat daya lepas pantai pulau resor Langkawi di Malaysia pada Jumat 3 Januari 2025, kata badan tersebut.
“Kami juga bekerja sama erat dengan lembaga penegak hukum Thailand untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai pergerakan kapal-kapal tersebut,” kata Direktur Jenderal Mohd Rosli Abdullah dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, 4 Januari 2025.
Penjaga pantai tidak mengatakan apakah para migran tersebut adalah warga Rohingya, kelompok minoritas Muslim yang sering melarikan diri dari Myanmar, negara dengan mayoritas penduduk Budha.
Myanmar anggap warga Rohingya sebagai penyelundup asing dari Asia Selatan dan tak berikan kewarganegaraan serta hadapi ketidakadilan.
Pada hari Jumat, polisi Malaysia telah menahan 196 pengungsi Rohingya tidak berdokumen setelah kapal mereka mendarat di pantai di Langkawi.
Polisi mengatakan semua migran, yang terdiri dari 71 anak-anak dan 57 perempuan, semuanya berasal dari etnis Rohingya.
Petugas kemudian dokumentasikan semua pengungsi ilegal tersebut sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan, kata polisi dalam pernyataan terpisah pada hari Jumat.
Selama bertahun-tahun, ribuan pengungsi Rohingya menaiki perahu kayu reyot untuk melarikan diri ke negara-negara tetangga. Yaitu Malaysia, Indonesia dan Bangladesh yang mayoritas penduduknya Muslim, serta Thailand.
Hal ini terutama pada saat laut lebih tenang dari bulan Oktober hingga April.
Malaysia tidak mengakui status pengungsi dan dalam beberapa tahun terakhir telah menolak kapal-kapal yang membawa pengungsi Rohingya.
Malaysia juga tahan ribuan orang di pusat-pusat penahanan yang penuh sesak ketika mereka menindak migran tidak berdokumen.
BACA JUGA