Manfaatkan Keterbatasan Area, Warga RT 30 Mitra Binaan Pertamina Panen Perdana Sayuran Hidroponik
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Warga RT 30 Kelurahan Margasari memanen perdana hasil tanaman sayuran hidroponik yang menjadi bagian program Tempat pengelolaan Sampah Terpadu yang didukung CSR Pertamina Kilang Internasional Unit Balikpapan.
Mereka adalah kelompok mitra binaan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan di Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat. Kebun hidroponik ditempatkan di Green House Rosela yang merupakan lokasi pengelolaan budi daya tanaman pangan hidroponik dan tanaman obat keluarga.
Sayur sawi daging dan selada menjadi sayuran populer yang banyak dikembangkan dalam pola tanam hidroponik. Dalam melaksanakan programnya, melibatkan sekitar 10 kaum ibu yang merupakan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di lingkungan RT 30 Kelurahan Margasari.
“Alhamdulillah CSR pertamina ini dapat bantuan melalui tempat pengelolaah sampah terpadu (TPST) yang ditempatkan di RT 30. Alhamdulilah tanaman ini ada dua macam yakni Sawi daging dan selada. Penamananya mulai semai bibit 3 pekan untuk penanaman hampir 40 hari. Alhamdulillah hari ini Rabu 13 Juli 2022 panen perdana dilaksanakan CSR Pertamina bersama masyarakat warga RT 30,” ujar Ketua RT 30 Abdal kelurahan Margasari, Balikpapan Barat.
Dipilihnya dua jenis sayuran ini disamping pengelolaan mudah, sayur sawi pakcoy/daging dan selada menjadi sayuran yang sangat populer dikembangkan untuk tanaman hidroponik.
“Manfaat yang dirasakan warga terimakasih bisa menanam diatas laut akhirnya bisa panen. Manfaat luar biasa. Bisa dijadikan masyarakat sebagai mata pencarian,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Area Manager Communication, Relations & CSR KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin menjelaskan budidaya sayuran dengan sistem hidroponik ini merupakan bagian dari pengembangan program CSR Pengelolaan Sampah Terpadu. Program ini menjadi salah satu program berkelanjutan yang dilaksanakan di wilayah Kelurahan Margasari.
Chandra menjelaskan bahwa program budidaya hidroponik ini berasal dari usulan anggota kelompok. Tujuannya untuk memberdayakan kelompok Ibu-Ibu yang berada di RT 30.
“Kegiatan ini menjadi salah satu cara mengembangkan kompetensi dan kemampuan anggota kelompok. Budidaya hidroponik dipilih karena dianggap dapat dikelola oleh Ibu-Ibu di RT 30 serta dapat mendukung program ketahanan pangan di keluarga. Sayur jenis slada dan sawi pakcoy ini juga relatif populer di masyarakat,” jelas Chandra.
Chandra juga berharap agar program budidaya hidroponik di RT 30 tersebut dapat menjadi contoh bagi RT lainnya di Kelurahan Margasari.
“Kelompok Ibu-Ibu di RT 30 telah membuktikan bahwa mereka mampu membudidayakan tanaman sayuran di tempat yang relatif terbatas. Panen ini menjadi bukti kemampuan kelompok. Semoga budidaya ini bisa jadi contoh bagi kelompok lainnya,” harap Chandra.
Sementara itu, Lurah Margasari Ride menyambut baik dilakukannya budidaya sayuran dengan sistem hidroponik tersebut. “Ini merupakan salah satu bukti bahwa kita bisa mengembangkan tanaman sayuran di lingkungan pemukiman kampung atas air,” kata Ride. Dia mengharapkan agar program tersebut dapat terus dikembangkan dan terus berkesinambungan.
BACA JUGA