Top Header Ad

Manfaatkan Limbah Kayu Ulin dan Bajakah, Pertagas Beri Pelatihan Ecoprint dan Shibori Bagi Warga Samboja

Analis CSR Pertagas, Yedo Kurniawan menyerahkan hadiah kepada peserta terbaik Karya Ecopront disela -sela pelatihan di Kecamatan Samboja, Rabu (9/8/2023)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pertamina Gas (Pertagas) berupaya peningkatan kapasitas pelaku kreatif subsektor kriya ecoprint dan shibori, di Aula Kantor Camat Samboja, Rabu (9/8/2023).

Upaya itu direalisasikan melalui kegiatan pelatihan, berlangsung sejak 7 Agustus Hingga 11 Agustus 2023.

Puluhan pesertanya yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dari perwakilan Kelurahan yang ada Samboja, nampak antusias.

Disela-sela kegiatan, CSR Pertagas, Yedo Kurniawan mengatakan, pertama-tama dirinya mengucapkan terima kasih kepada warga Kecamatan Samboja yang antusias mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan yang diinisiasi Pertagas itu bertujuan untuk meningkatkan kreativitas masyarakat khususnya dalam kriya pembuatan ecoprint dan shibori.

“Targetnya adalah ingin menopang perkembangan IKN dengan menonjolkan kreativitas dari warga. Sehingga desa yang ada di Kecamatan Samboja menjadi salah satu desa tujuan masyarakat untuk mencari produk masyarakat, sehingga berimbas pada peningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya kepada awak media.

Ia juga menambahkan, pihaknya juga akan melakukan pengembangan di daerah khususnya di Samboja dengan mengembangkan warna khas kayu Ulin. Sehingga bernilai jual di masyarakat atau di pasar.

Disamping itu, pihaknya mendatangkan peserta dari berbagai desa yang ada di Kelurahan Samboja.

“Target kita yaitu melakukan pembinaan kemudian akan kami lakukan pendampingan di tahun depan sehingga next step, kain ini tidak hanya di step satu, melainkan ada peningkatan dan ada nilai jual dan menjadi mitra kami kedepannya,” jelasnya.

Menurut dia, alasan memilih Samboja dalam pengembangan ecoprint dan shibori tersebut dikarenakan, Samboja menjadi salah satu ringnya Pertagas. Kemudian, Samboja juga menjadi ring 1 IKN .

“Potensi ini memanggil kami agar masyarakat punya nilai jual untuk hasil kriyanya khususnya dalam ecoprint dan shibori karena ada warna khas yang bisa dikembangkan di sini,” imbuhnya.

Ditempat yang sama, Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Mada (Kagama) Kaltim, Didi Anggrad mengatakan, kegiatan yang berlangsung dalam kesempatan tersebut, atas inisiatif Pertagas.

Pertagas kali ini memberikan kesempatan untuk warga di Kecamatan Samboja untuk diberikan keahlian khususnya di bidang pengolahan kain yaitu ecoprint dan shibori.

Dalam hal ini Pertgas juga mengandeng stakeholder yang dekat dengan kegiatan ini.

“Mendatangkan teman teman dari Kemenparekraf untuk teknik pelatihannya,” terangnya.

Kemudian, Pertagas juga bekerja sama dengan Kagama dan Amung godhong.

“Diharapkan melalui kegiatan ini ibu-ibu yang ada di Samboja bertambah kemampuan dengan keahlian yang diberikan. Sehingga dengan demikian akan membantu perekonomian rumah tangganya, kemudian menambah penghasilan dan sebagainya. Sehingga mereka punya taraf hidup yang lebih baik lagi kedepan,” ucapnya.

Selain itu, terkait pewarna ecoprint biasanya merupakan pewarna yang dikenal oleh masyarakat dan sudah umum. Akan tetapi kebetulan, di Kaltim punya tanaman menghasilkan warna. Dan itu hal baru.

“Sudah tanamannya endemik dan warnanya juga khas, yang tidak ada di pewarna -pewarna lain.
Tanamanya ada dua, yaitu tanaman pohon Ulin dan tanaman Bajakah. Syukur ini kedepan menjadi katalog pewarna nasional bahkan internasional. Bahwa ada dua pewarna khas endemik dari Kaltim. Ini yang sebetulnya nilai ecoprint, nilai shibori khas dari Kaltim,” katanya.

Disamping itu, keunggulan lain dari pewarna ini adalah hanya memanfaatkan limbah dari bekas kayu Ulin, dan dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan nilai ekonomis.

Sementara itu, Mentor dari Amung godhong, Retno Setia Ningsih, menambahkan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini yakni untuk membantu warga Samboja secara bersama-sama mengangkat potensi lokal yang ada.

Sebab di Kaltim ada pewarna Ulin, yang tidak ada tempat lain.

“Jika warna ini diangkat, ini akan menjadi khas produk Kaltim. Jadi punya ecoprint khas Kaltim yang tidak ada di tempat lain,” bebernya.

Melalui kegiatan ini ia berharap warna khas Kaltim bisa semakin banyak dikenal orang. Dan hal itu telah dirinya buktikan dalam dua tahun terakhir ini produk pewarna Ulin, sangat luar biasa.

“Secara kualitas pewarna itu sangat bagus karena kita sudah uji produk. Sudah kami pakai selama dua tahun dan luar biasa Bagus,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.