Top Header Ad

Mantan Penyidik KPK Sebut Ada Dugaan Kolusi dalam Bisnis PCR

Pemeriksaan rapid rapid test antigen di pintu masuk Balikpapan / ilustrasi

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Mantan penyidik KPK Novel Baswedan menyebut, berdasarkan penyelidikkan yang dilakukannya, diduga ada kolusi dalam bisnis PCR.

“Saya dan kawan-kawan melakukan penyelidikan singkat, menemui pihak-pihak yang mengetahui soal hal ini, yang tentunya ketika di sana, ketika saya dan kawan-kawan bisa mulai memahami lebih jelas soal bahwa ada dugaan kolusi, atau korupsi maka ini jadi hal menarik,” ujarnya dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com

Dia mengungkapkan, kemungkinan ada indikasi pihak-pihak yang memonopoli tes PCR. Sehingga tarif tes PCR terlalu mahal. Membebani masyarakat maupun keuangan negara.

“Saya yakin barangkali ada di masyarakat yang butuh (tes PCR) dan meminjam uang. Sangat menyedihkan untuk kita,” ujarnya

Menurutnya, ada permainan  tarif dalam tes PCR. Karena untuk mendapatkan hasil yang cepat harus membayar yang lebih mahal. Ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan.

“Sampai kita semua harus menunggu 2-3 hari. Kalau mau lebih cepat bayarnya lebih mahal. Ini masalah serius,” ujarnya

“Tentunya Ketika hal sepenting ini dikuasai oleh pihak-pihak tertentu dan kemudian diambil keuntungan untuk pribadi atau kelompok-kelompok tentu ini masalah serius bukan dilihat sebagai hal sepele,”

Karenanya Novel mendorong agar diusut sehingga menjadi lebih jelas. “Karena itu ini menjadi hal yang sangat penting untuk diusut lebih jelas,” imbuhnya. 

Novel kekinian tergabung dalam Kaukas Masyarakat Sipil Untuk Demokrasi Dan Keadilan untuk membantu melakukan auditor dalam bisnis tes PCR.

suara.com

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.