Masih Bergantung Energi Fosil, Hingga 2021 Energi Terbarukan Kaltim Baru 6,5 Persen
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi Kaltim dan Uni Eropa kini tengah menjajaki rencana kerja sama untuk transisi energi menuju energi baru terbarukan dalam mengatasi perubahan iklim.
Menteri Energi Uni Eropa Kadri Simson bertemu dengan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kaltim Munawar telah bertemua pada Minggu (04/09/2022) malam di Balikpapan.
“Intinya pertemuan kita membahas potensial apa yang perlu di kerja samakan,” ujar kepal Dinas ESDM {rovinsi Kaltim Munawar kepada awak media
“Ini kita bicarakan bagaimana kita membangun diawal saja. Pertemuan pertama. Karena ini baru di jajaki pemerintah tawaran kita ada beberapa tadi,”
Salah satu yang menjadi prioritas yang telah disampaikan terkait peningkatan kapasitas, termasuk hilirasi. Menyangkut penggunaan tekhnologi yang telah digunakan negara-negara di eropa selama ini.
“Jadi penekanan dari uji eropa terkait energi baru terbarukan, jadi energi transisinya,” ujarnya
Dia mengungkapkan, Kaltim sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar untuk energi terbarukan. Hanya saja saat ini masih sangat bergantung pada energi fosil seperti batu bara hingga migas.
“Tadi kita tawarkan misalnya kalau kita potesial air saja di daerah hulu itu kan sangat besar, tapi kan perlu biaya yang sangat besar, tekhnologi yang besar dan lain-lainnya,” ujarnya
Dia menjelaskan, hingga 2021 energi baru terbarukan di Kaltim masih sangat kecil sekitar 6,5 persen, karena sejumlah kendala. Sementara target hingga 2025 mencapai 12 persen lebih.
“Pembangkit listrik tenaga angin, kita kalau sekarang Kaltim hanya bisa sampai 212 megawat saja, kecil secara potensi, jadi ada potensi-potensi lain yang bisa kita kerjakan,” ujarnya
“Ini karena ketergantungan kita sama energi fosil yang sangat besar sehingga memang energiterbarukan kita masih sangat jauh dari harapan. Di eropa sudah 20 persen.”
BACA JUGA