Masih Covid, Grand City Tawarkan Cluster Cheville, Pilih Opensif Jaring Pasar Property Kaltim

Display Rumah Cluster Cheville Grand City Balikpapan tipe 49

BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Meski pandemik belum berlalu, developer nasional Sinas Mas Land memilih kebijakan opensif. Yakni menjaring pasar dengan pendapatan perkapita Rp15 juta- Rp20 juta namun bisa tinggal di kawasan elit.

Mereka juga menilai sejak, Kaltim ditetapkan sebagai IKN, pasar properti di Kaltim termasuk Balikpapan masih cukup besar terutama kalangan menengah atas.

Pada 2019 perusahaan membuka jalan tembus/ akses menghubungkan MT Haryono dengan jalan Soekarno Hatta KM 7 Balikpapan sepanjang 4,8 km dan pembukaan cluster di 2021 lalu seperti Hyfield dan Cheville.

“Property ini kalau berhenti berkarya trust kurang, wah ini beli dibangun nggak ya. Kalau kita jalan terus seperti pembukaan jalan, cluster Cheville. Kita keluarkan cost inftrastruktur atau kurang berhasil tapi sudah punya modal tahun itu, harga bisa bisa disesuaikan tahun berikutnya,” kata Kalimantan & Sulawesi Divisi Head Sinarmas Land Limjan Tambunan, kepada media, Kamis (4/8/2022).

Apalagi kota Balikpapan dinilai sebagai salah satu kota yang siap menampung ASN yang akan tinggal di kawasan IKN. Pada awal diumumkan kaltim menjadi IKN, penjualan properti di Balikpapan ikut melonjak.

“Agustus –Desember 2019 puncak-puncak penjualan hebat, semua developer meningkat sejak diumumkan pak Jokowi umumkan Kaltim jadi IKN beberapa kompetitor merasakan itu penjualan cukup tinggi,”katanya.

“Peningkatan di Agustus-Desember itu 60-70 persen dibandingkan Januari Juli 2019. Jadi pendapatan besar kita diujung tahun. Dua hari setelah pengumuman IKN ada investor dari Berau beli sampai 19 unit. Kondisi memang seperti gaung bersambut. Momentum siap banget,”sambungnya.

Limjan membeberkan saat pandemi 2020-2021, ini ada dua pilihan untuk property yakni tetap opensif atau defensif. Sinarmas land kata Limjan memilih opensif. Banyak orang yang takut menginvestasikan uangnya dan memilih mengendapkan di bank. Sehingga pihaknya menawarkan produk yang overdouble bagi mereka baik produk maupun keuangannya.

“Kita opensif yang mempunya strategi. Orang suruh pikir. Kalau beli sekarang cukup siapin berkas-berkas bawa ke bank. Akhirnya mereka berpikir dua kali, oh ya kalau pandemi lewat ini gak ada lagi yang kayak begini. Jadi kami jadikan ini peluang,” katanya.

Memasuki awal covid 2020-2021 diakui penjualan property mengalami penurunan namun penurunan ini tidak seperti terjun bebas, masih linear.

Contohnya, Grand City Balikpapan yang dimulai pembangunan tahun 2014 lalu sudah membangun cluster Forestfille, Pineville dan Hyland serta ruko Palladium, Golden Boulevard. Bahkan saat pandemik meningkat, Sinar Mas Land menawarkan cluster Hyfield dan Chevile.

“Makanya saat kita jualan Hyfield itu cukup spektakuler. Jadi banyak kompetitor tanya ke kita kok dipandemi gini lu malah gila-gilaan, bikin jalan bikin ini itu, mereka tiarap kita tetap kerja. Kalau defensif resiko terlalu tinggi karena properti bicara trust oh gak jualan lagi gak pameran, oh dah tiarap,” jelasnya.

Begitu pula dengan cluster Cheville yang yang diluncurkan April 2021 lalu, sudah terjual 86 unit dengan nilai Rp 100 miliar dari total 200 unit yang ditawarkan. Justru kata Limjan banyak konsumen mencari rumah dengan ukuran yang lebih luas sehingga pada cluster Cheville ditawarkan empat tipe.

Cluster Cheville memiliki empat tipe yakni tipe 49 luas bangunan 60 meter dengan dua kamar, tipe 69 lebar 6 panjang 15-16 meter, tipe 86 lebar 7 dengan panjang 16-19 meter dan tipe 1,2,3 yakni lebar 9 panjang 20 meter. Harga yang ditawarkan tipe 49 sebesar Rp800 juta.

“Ada tipe 1,2,3 harga cukup bagus ada 4 kamar tidur. Ini fenomena ya, disaat pandemi orang menjaga cash flownya kita launching harga 800 juta ternyata demand gak pengen yang kecil. Mereka ingin tipe 86 dan tipe 1,2,3. Cari ukuran.
marketnya memang masih banyak,” beber Limjan saat gathering dengan media.

Grand City menargetkan penjualan cluster Cheville sebanyak 200 unit dengan nilai sampai akhir tahun sebesar Rp300 miliar. Groundbreaking direncanakan pada September 2022 untuk tahap pertama 104 unit.

“Karena target Grand City sampai 2022 ini kurang lebih Rp550 sampai akhir tahun kita baru semester 1 Rp190 miliar kita masih kerja keras lagi,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.