Massa Ormas Datangi DPRD Tuntut Permberdayaan Masyarakat Lokal dalam RDMP
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ratusan orang yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan dan serikat pekerja Balikpapan menggeruduk Kantor DPRD Balikpapan, (27/8/2018).
Mereka menuntut PT Pertamina untuk memprioritaskan pemberdayaan masyarakat Balikpapan untuk dapat bekerja di lokasi perluasan kilang minyak Balikpapan.
Salah seorang Kordinator aksi NG. Priyono mengatakan aksi damai ini adalah mendukung pembangunan kilang RU V Pertamina dan menuntut tanggung jawab pertamina untuk dapat menerima pekerja dari Balikpapan bukan dari luar daerah.
” Ini bentuk kekecewaan kami dan kami prihatin melihat praktik ketidak pedulikan Pertamina RU V. Dalam penerimaan pegawai agar tidak dilakukan sistem outshirusing karena sangat merugikan,”tandasnya.
Dalam aksi pengunjuk rasa membentangkan spanduk yang berisi empat tuntutan kepada pihak Pertamina. Diantaranya adanya transparansi penerimaan tenaga kerja lokal, pelibatan pengusaha lokal, dana CSR harus dibuktikan dengan fakta dan penuntasan ganti rugi dampak pencemaran teluk Balikpapan.
Setelah melakukan orasi kemudian sebanyak 11 orang perwakilan pengunjuk rasa melakukan hearing di ruang rapat DPRD Balikpapan yang dipimpin oleh Ketua Komisi I DPRD Balikpapan Faisal Tola bersama pihak manajemen PT Pertamina. Turut hadir
GM PT. Pertamina (persero) RU V Feri Yani.
Faisal Tola menyatakan agar Pertamina untuk lebih mengutamakan warga Balikpapan terlebih dahulu. Karena warga Balikpapan berada diare kilang dan rentan terhadap dampak yang tidak diharapkan.
“Mungkin pada umumnya untuk masyakarat Kaltim dan pada khususnya warga Balikpapan untuk lebih diperhatikan.”ujarnya Faisal.
GM RU V Pertamina Feriyani membeberkan sebanyak 75 persen tenaga kerja berasal dari wilayah Kaltim. Di mana ada 1.400 orang tenaga penunjang yang bekerja di Pertamina.
“Kalau tidak ada pekerja penunjang yang berasal dari warga Kaltim otomatis kilang tidak beroperasi. Jadi pekerja lokal dan pengusaha lokal jika tidak bekerja di pertamina maka kita tidak bisa bekerja,”tandasnya kepada pendemo.
Dia berjanji berkomitmen untuk mengutamakan warga Kaltim bekerja di Pertamina sesuai dengan mekanisme yang ada. Selain itu pekerja juga akan dilatih sesuai kebutuhan.
“Kami komitmen dengan Gubernur Kaltim untuk masyarakat Kaltim agar bisa bekerja. Pembangunan kilang yang berjalan saat ini saya yakin akan banyak pekerja lokal yang akan diserap,”tandasnya.
Setelah tuntutan disepakati akhirnya pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib dengan pengawalan ketat dari personil gabungan TNI dan Polri.
“Ada 900 personil gabungan TNI-Polri.
Sebelumnya kita sampaikan kepada tim 11, aksi dilakukan secara damai dan tertib. Kita juga lakukan sweeping terkait adanya senjata tajam yang membahayakan,”tambah Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta.
BACA JUGA