Masyarakat Balikpapan Timur Butuh Rumah Sakit, Investor Sudah Ada Yang Berminat

Komisi IV DPRD Kota saat sidak ke puskesmas Manggar bulan Mei lalu (dokumentasi)

BALIKPAPAN- Inibalikpapan.com – Kecamatan Balikpapan Timur menjadi satu-satunya wilayah yang belum memiliki rumah sakit baik swasta maupun pemerintah. Karena sudah selayaknya pemerintah kota memperioritaskan anggaran 2018 untuk pembangunan rumah sakit di Balikpapan Timur.

Politisi PPP dapil Balikpapan Timur juga anggota Komisi IV DPRD Kota Nurhadi Saputra mengatakan selama ini masyarakat Balikpapan sangat jauh dalam mengakses layanan kesehatan rujukan atau ke rumah sakit.
Sebab penduduk sekitar 70 ribu ini masih menggantungkan pelayanan kesehatan di puskesmas sedangkan rujukan harus dilarikan ke kota dengan waktu tempuh untuk keadaan darurat sekitar 1 jam.

“Aksesnya jauh dari rumah sakit yang ada di Kota Balikpapan. Belum lagi, akses menuju ke sana (rumah sakit) hanya satu arah dan lewat Stadion Batakan. Kalau misalnya ada orang sekarat terus bersamaan dengan ada kegiatan di stadion tersebut, kan macet. Jadi susah untuk menuju rumah sakit yang ada,” ujarnya, Kamis (19/10/2017).

Apalagi sekarang ini perkembangan jumlah pendudukn semakin bertambah sehingga perlu faskes yang lebih layak lagi. “Baltim ini masyarakatnya juga cukup banyak, sehigga perlu untuk dibangun satu rumah sakit. Walaupun tipe rumah sakitnya paling rendah, tidak apa-apa, yang penting di sana sudah ada rumah sakit yang fasilitasnya sedikit lebih lengkap dari Puskesmas yang tersebar di wilayah Baltim,” imbuhnya.

Dia berharap, anggaran 2018 ini, pembangunan rumah sakit Balikpapan timur dapat dijadikan program pemkot dan DPRD. Jika alasan deficit anggaran, pemkot dapat menggandeng pihak swasta agar mengalihkan pembangunan rumah sakit ke wilayah timur.

“Minimal itu sudah menjadi wacana di tahun 2018 nanti. Sehingga pada 2019 sudah bisa direalisasikan secara bertahap. Kalau alasannya tetap masih defisit, gandeng saja pihak swasta atau investor juga tidak apa-apa. Yang penting rumah sakit terbangun,” tandasnya.

Pihaknya bersama-sama Komisi IV DPRD Kota Balikpapan pernah meninjau puskesmas yang ada. Jumlah pasiennya pun menurutnya Nurhadi terus bertambah sementara fasilitas belum mampu menangani pasien yang ada karena kurang faskes. Karena itu Komisi IV sepekat agar wilayah Kecamatan Baltim dibangun rumah sakit.

“Apa yang disampaikan pak Nurhadi itu memang benar. Kita merasakan betul keluhan masyarakat ketika sidak (inspeksi mendadak) di Puskesmas yang berada di wilayah Baltim. Karena selain fasilitas yang kurang lengkap dan usang, masyarakat yang datang berobat bukan hanya dari wilayah Baltim, namun juga dari wilayah Kecamatan Samboja dan wilayah lain di luar Balikpapan. Jadi, adanya rumah sakit di sana (Baltim) memang perlu,” tambah Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Mieke Henny.

Dia mengungkapkan sudah ada investor yang ingin membangun rumah sakit di wilayah Baltim. Namun lagi-lagi bergantung pada kebijakan Pemkot Balikpapan. “Sebenarnya ada rumah swasta yang mau masuk ke sana. Walaupun ini masih wacana, tapi lahannya sudah ada, namun konsultannya belum ada. Oleh karena itu saya minta tolong kepada pemkot untuk bisa difasilitasi berupa mempermudah perizinannya. Ini sudah ada jalannya untuk mempermudah memenuhi kebutuhan adanya rumah sakit di Baltim,” ungkapnya Mieke.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.