Masyarakat Diminta Waspadai Poling untuk Kepentingan Politik Tertentu
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Peneliti Esa Komunika Kreatif M Izzul Mutho mengungkapkan, poling menjadi salah satu upaya untiuk mengiring opini publik. Apalagi ketika poling dilakukan menjelang pesta demokrasi, pemilu.
Apalagi poling yang berseliwiran di media sosial (medsos) yang dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu. Tidak ada pembatasan bagi responden, sehingga bisa berkali-kali. Karenanya masyarakat harus lebih selektif.
“Berarti satu orang bisa berkali-kali melakukan poling untuk pilihan yang sama. Jadi masyarakat haru hati-hati. Apalagi muncul disaat pilkada yang tahapannya sedang berlangsung,” ujarnya.
“Karena polling ini justru lebih sering dimanfaatkan pihak tertentu untuk mengiring opini masyarakat, untuk kepentingan politiknya,”
Poling tersebut, rawan untuk di mobilisasi. Kalau pun dibatas internet protocol (IP) address dibatasi hanya bisa digunakan satu kali. Namun bisa menggunakan IP adress lain, juga dengan orang yang sama dengan pihan sama.
“Jadi tidak sulit tetap dengan orang yang sama dan pilihan yang sama dan bisa berfkali-kali, hanya pindah saja lokasi wifi klik lagi,” ujarnya.
Sehingga lanjutnya, poling tersebut, sangat tidak ilimiah dan sangat berberda survey yang dilakukan dengan metedologi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan. “Masyarakat jadi korban kepentingan politik tertentu,” ujarnya.
Karen masyarakat tidak paham bagaimana sebenarnya jajak pendapat yang benar secara ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan. “Jadi masyarakat hanya ikut saja, akhirnya jadinya salah, karena sampelnya tidak teruji,” ujarnya.
Karenanya dia meminta masyarakat tidak ikut membagi-bagikan poling yang tidak jelas. Apalagi yang tiba-tiba muncul di media sosial karena bisa diklik berkali-kali dengan orang yang sama dan pilihan yang sama.
“Karena masyarakat juga punya tanggungjawab sosial, jadi jangan dibagi-bagikan poling yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
BACA JUGA